Quantcast
Channel: Wisata Gunung Bromo
Viewing all 78 articles
Browse latest View live

Midnight Tour di Gunung Ijen

$
0
0
Kawah Ijen

Mau menyaksikan fenomena unik yaitu api biru (Blue Fire) yang cuma ada dua di dunia? Cuma ada di Tour Kawah Ijen Midnite! Ayo, bergabung segera dalam tour ini.

Buat Anda yang ingin merasakan liburan yang fenomenal, bergabunglah dalam tour Kawah Ijen Midnite!
Tour yang satu ini berbeda dengan tour biasanya. Disini Anda akan diajak untuk melihat fenomena unik yang cuma ada dua di dunia, yaitu Blue Fire ( Api Biru ). Fenomena ini memang cuma ada di kawah Ijen dan satunya lagi ada di Islandia.
Untuk dapat menikmati fenomena ini, Anda akan dibawa mendaki menyusuri kawah pada waktu malam hari. Begitu sampai, Anda pun akan dibuat terkagum-kagum menyaksikan indahnya sang api biru. Api biru ini bisa Anda nikmati hingga menjelang subuh. Puas menyaksikan api biru, ada hal lainnya yang siap memanjakan mata Anda yaitu saat matahari mulai terbit. Anda akan menyaksikan bagaimana perlahan-lahan api biru akan menghilang seiring sinar matahari yang semakin terang. Menyaksikan 2 fenomena alam sekaligus, bukankah ini pengalaman yang mengagumkan?

1. Pembelian Ijen Midnight Tour (untuk 10 Orang) - Rp 409.000,-
2. Pembelian Ijen Midnight Tour (untuk 5 orang) - Rp. 439.000,-

Tidak cukup sampai disitu, saat hari makin terang Anda pun bisa meilhat indahnya pemandangan dari kawah berwarna hijau toska. Setelah itu, Anda pun juga akan diajak untuk menikmati hidden paradise air terjun sumber mata air panas dan berendam di hotspring untuk melepas lelah

Ayo, jangan pikir panjang lagi! Ambil penawaran ini segera, sebelum promonya berakhir!



Paket Termasuk :
- Transportasi pulang pergi Malang dan lokasi
- Guide personal
- Retribusi dan tiket masuk tujuan wisata
- Snack dan air minum
- Makan 3x

Paket Tidak Termasuk :
- Belanja pribadi
- Tips untuk guide (tidak wajib)

ITINERARY

Day 1 Kota Baru - Kawah Ijen :
16.00 – 17.00 : Berkumpul di stasiun kereta Kota Baru
17.00 – 19.30 : Perjalanan menuju Pasuruan
19.30 – 20.00 : Istirahat makan malam di Rawon Nguling Probolinggo ( Restoran favorit RI1 dan RI2)
20.00 – 02.30 : Perjalanan menuju Paltuding (start point pendakian Kawah Ijen)
02.30 – 04.00 : Memulai pendakian menuju puncak Kawah Ijen
04.00 – 05.30 : Menikmati Blue Fire dan sunrise di puncak Kawah Ijen

Day 2 Paltuding - Banyuwangi - Malang:
05.30 – 07.00 : Perjalanan balik menuju Paltuding, sarapan di area Paltuding
07.00 – 07.30 : Free time di area air terjun sulfur
07.30 – 09.00 : Menikmati hidden paradise air terjun sumber mata air panas dan berendam di hotspring untuk melepas lelah
09.00 – 11.00 : Perjalanan balik menuju Banyuwangi melewati hutan tropis, free time untuk berfoto
11.00 – 17.00 : Kembali menuju Malang (berhenti makan siang di kota Banyuwangi)

Promo berlaku untuk tanggal keberangkatan 19 Agustus 2014

Hunting di Gunung Bromo Tengger

$
0
0


Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal Kaldera berdiameter 8-10 km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ± 60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter. Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih aktif.

4D3N/3D2N Hunting Sunrise at Bromo ( Start from Malang or Jakarta)

Ber-adventure ke gunung? Mungkin aktifitas luar ruang yang satu ini sudah lama tidak dilakukan, atau belum pernah melakukannya? Kini saat yang tepat untuk melakukan adventure ini.

Dengan deal ini, Anda diajak untuk berpetualang menaklukan gunung Bromo sekaligus menikmati pemandangan indah dan terbitnya matahari pagi di ufuk Timur dari atas gunung Bromo. Namun sebelumnya Anda juga diajak untuk melihat 2 air terjun di hari pertama setibanya di Malang.

Yang pertama adalah Coban Pelangi. Wilayah Poncokusumo yang memiliki 17 Desa/ kelurahan itu berada di kaki Gunung Semeru (3676 Mdpl), gunung tertinggi di Pulau Jawa. Bentang pegunungan Semeru menyuguhkan pesona alam yang paling menakjubkan di Pulau Jawa. Aliran sungai yang mengalir diantara gunung gemunung, akhirnya menciptakan air terjun yang amat elok, Coban (air terjun) Pelangi. Air terjun itu berada di jalur menuju Gunung Bromo dan Semeru itu, tepatnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Obyek wisata Coban Pelangi merupakan zona konservasi alam dibawah perlindungan Perum Perhutani. Air terjun menakjubkan itu, berjarak ± 10 km dari Kecamatan Tumpang dan ± 32 km dari Kota Malang. Coban Pelangi berada di kawasan pegunungan bertopografi terjal dengan kemiringan diatas 45 % dan berada di ketinggian 1200-1400 Mdpl.

Air terjun berikutnya adalah Coban Trisula, nama diambil berdasarkan bentuk air terjun yang memiliki 3 tinggakatan. Untuk melihat air terjun ini, Anda harus berjalan sekitar 600 meter atau 15 menit menapaki jalan yang licin dan berlumut, tapi semua itu akan terbayar saat Anda tiba di lokasi. Seharian yang penuh berpetualang ke dua air terjun, maka istirahatlah yang cukup , karena tepat tengah malam, Anda akan diajak menju ke Pananjakan. Ini adalah awal bagi Anda untuk Sunrise hunting di Gunung Bromo.
Seru kan yukkk beli deal-nya kita bareng-bareng sunrise hunting di gunung bromo. Jangan lupa untuk persiapkan fisik yang fit.
Tempat yang dituju
- Balai Kota Malang
- Air Terjun Coban Pelangi - Malang
- Petik Apel Desa Wisata Gubuk Klakah - Malang
- Spot Sunrise Penanjakan 2 Seruni/Petigen
- Explore Bromo, Kawah, Savana, Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies
- Centra oleh-oleh khas Malang

Itinerary
hari 1
12.00 : Meeting point di Stasiun Pasar Senen Jakpus
13.40 : Start menuju Malang by K.A Matarmaja

hari ke 2
08.00 : Meeting point di Stasiun Malang (Stasiun/Terminal/Bandara), Sarapan (nasi box)
08.30 : Sesi photo bersama di icon kota malang, ""Balai Kota""
09.00 : Start menuju Homestay,
11.00 : Sampai di Homestay, Chek in, istirahat sejenak & sholat dzuhur bagi yang menjalankan
13.00 : Start Menuju Coban Pelangi, Explore
15.30 : Petik Apel, makan sepuasnya :D (khusus apel yang mau dibawa pulang, hitungan per KG sama petani)
17.00 : Chek in homestay, bersih-bersih, makan
Istirahat

hari ke 3
01.30 : Bangun tidur, prepare, include Snack & air mineral
02.00 : Start menuju Bromo
04.00 : Hunting Surise di Penanjakan 2 Seruni/Petigen
06.00 : Explore Bromo, Kawah, Savana, Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies
09.00 : Balik menuju Homestay, bersih-bersih, makan siang, prepare
12.00 : Bertolak menuju Malang, Mampir ke pusat oleh-oleh khas malang
14.00 : Trip Selesai..
16.00 : Start menuju jakarta by K.A Matarmaja

hari ke 4
09.00 : Sampai di jakarta, Trip selesai..
Sampai di kota masing-masing sesuai jadwal (bus/travel/kereta/pesawat) -> tidak termasuk dalam paket

Why You Should Try This Deal / Mengapa Anda Harus Mencoba Deal Ini

Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi di Jawa Timur. Sunrise legendaris dan lautan Pasir Berbisik di kaldera Gunung Bromo adalah daya tarik utama yang menyedot perhatian pengunjung Socialites akan diajak berpetualangan 4D/3N ke berbagai lokasi wisata terkenal Jawa Timur seperti Gunung Bromo, Coban Rondo & Coban Pelangi

detail
Voucher Includes / Voucher Sudah Termasuk

  • Tiket Kereta Matarmaja Jkt-Mlg-jkt ( Paket B )
  • Transport selama Trip
  • Angkot : Malang-Homestay-Malang
  • Jeep : Homestay-Bromo
  • Makan 3x
  • Snack & Air Mineral
  • Homestay Gubuk Klakah ( 1 kamar isi 3- 4 orang )
  • Petik Apel (makan sepuasnya)
  • Tiket Masuk Wisata
  • Merchendise
  • Local Guide
  • Asuransi
  • Digabung dengan peserta lain
  • Voucher berlaku untuk 1 orang
  • Biaya pajak dan pelayanan

Tidak Termasuk

  • Dok.Photo bawa memory/flashdisk minim 4Gb
  • Transport menuju & pulang dari malang
  • Biaya apel per KG jika mau dibawa pulang
  • Biaya lain di luar fasilitas

General Terms & Conditions / Syarat Dan Ketentuan Umum

Tanggal keberangkatan:

  • 9-10 Agustus 2014
  • 29 Agustus - 1 September 2014
  • 12-15 September 2014
  • 26-29 September 2014
  • Black-Out period = tidak ada
  • Jumlah minimal / maksimal pembelian voucher = tidak ada
  • Jumlah minimal / maksimal penggunaan voucher per reservasi = tidak ada
  • Jumlah minimal / maksimal penggunaan voucher per akun = tidak ada
  • Dilarang untuk membawa binatang peliharaan

Payment / Pembayaran

Pembayaran voucher harus dilakukan dalam kurun waktu 1x24 jam setelah melakukan order
Untuk mempercepat proses verifikasi pembayaran; silahkan pilih menu “INSTANT PAYMENT” (KlikBCA, KlikPay, Kartu Kredit VISA, atau T-CASH)

Optional Charges / Biaya Opsional

Extra Bed = tidak ada
Subject to availability; Valid for Adult/Child; Max. 1 extra bed per room
High-Season surcharge = Tidak ada
Weekend surcharge = Tidak ada
Weekday surcharge = Tidak ada

Gallery Bromo via Khatulistiwa

Jakarta Bali Bromo Adventure

$
0
0


Anda akan menikmati perjalanan seru dan menantang menuju Bali dan selama di Bali, Anda akan bermain bersama lumba-lumba di Pantai lovina, Bedugul, Candi Kuning, Tanjung benoa, Pantai Kuta, Tanah lot dan tempat-tempat wisata menarik lainnya. Bahkan Anda akan diajak untuk makan malam spesial di pinggir Pantai Jimbaran. Setelah bersenang-senang di Bali, Anda akan beralih ke Bromo dimana disana Anda akan mendaki dan menikmati keindahan Gunung Bromo dan lautan pasirnya.
Dijamin Seru bukan? Segera beli penawaran fantastis ini hanya IDR 2.900.000!
ITINERARY

Hari 1 : JAKARTA – DENPASAR (BALI)
Pagi hari kita tinggalkan Ibukota Jakarta tercinta, rombongan berangkat menuju pulau Bali melalui jalan Tol Cikampek -Pantura, Cirebon (Istirahat makan siang), Tegal, Semarang makan malam dan mandi, Pati, Tuban, Gempol, Probolinggo, dan seterusnya.

Hari 2 : BALI – LOVINA
Pagi hari rombongan bersitirahat di restoran untuk istirahat makan pagi dan juga mandi. Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk menyebrangi selat Bali. Setibanya di Pelabuhan Gilimanuk kita melanjutkan perjalanan, tiba di Lovina Check in Hotel dan malam harinya acara bebas untuk anda. Bermalam di Lovina.

Hari 3 : LOVINA CITY TOUR – BEDUGUL
Pagi hari sekali anda akan kami ajak untuk melihat ikan dilaut lepas Dolphin dan Taman Laut menggunakan perahu Boat (Naik Perahu atas biaya sendiri) setelah itu kita tinggalkan pesisir Pantai Lovina menuju ke Bedugul yang terkenal dengan pemandangan Danau Brantan pemandangan yang sangat indah di daerah yang sejuk dan Candi Kuning (Naik Perahu atas biaya sendiri) kita kunjungi Hawaii tempat belanja baju Bali yang paling murah, setelah belanja makan malam kemudian check in.

Hari 4 : CITY TOUR - DREAMLAND
Pagi hari perjalanan kita kunjungi Pantai Kuta, Tanjung Benoa untuk menikmati water sport (Semua Tiket atas biaya sendiri), lalu ke Pantai Dreamland, dilanjutkan dengan sunset dinner di Pantai Jimbaran. Lalu kembali ke hotel.

Hari 5 : BALI - BROMO
Pagi hari kita berangkat menuju Desa Batu Bulan untuk Shopping, sebelumnya kita kunjungi Galuh, Foto Adat Bali & Cening Bagus tempat belanja, Celuk Kerajinan Perak, Tanah Lot & Batu Bolong, kita menyaksikan Batu Karang diatas laut yang sangat indah & mempesona. Selanjutnya kita melanjutkan perjalanan ke Bromo, bermalam di daerah gubuk klakah.

Hari 6 & 7 : BROMO - JAKARTA
Jam 04.00 pagi kita siap untuk ke Gunung Bromo & Padang Pasir (Naik Jeep atas biaya sendiri), turun dari padang pasir kita istirahat sampai jam 12.00 siang kita siap pulang ke Jakarta, melewati Gempol, Tuban, Pati, Semarang, Tegal, Cirebon, Jati Barang, Indramayu, Sukamandi, Cikampek, tiba di Jakarta.
Tour Selesai

Note: 1 orang pun dapat mendaftar trip ini, jika tidak memiliki teman sekamar, maka akan digabung dengan peserta lainnya (same gender).

Jakarta - Bali Overland for 7D4N ONLY Rp 2.900.000,-/pax

Paket Termasuk:
- Transportasi Bus Pariwisata AC & Hotel AC (4org/kamar)
- Akomodasi sesuai Paket (BBM, tol dan parkir)
- Tiket obyek wisata,
- Tour Leader dari Jakarta
- Tiket Penyebrangan Ferry PP
- Asuransi (bromo)
- Asuransi Perjalanan

Bromo, Never Ending Story

$
0
0


Entah sudah berapa kali aku ke sini ?, yang aku ingat ini untuk yang kedua kalinya bersama keluarga. Bromo memang ”a never ending story”, tak pernah usai membicarakannya, dan tak pernah bosan mengunjunginya

Kali ini kami mengunjungi Bromo pada saat libur lebaran, sudah terbayang betapa padatnya Bromo di musim liburan lebaran. Kami memilih mengambil jalur Ngadisari sampai di Cemoro lawang. Dan benar... seluruh hotel penuh, semua homestay dipinggir jalan juga penuh, akhirnya kami ditawari oleh pemuda setempat sebuah rumah agak masuk ke dalam, dengan tarif seperti hotel berbintang di Surabaya, dengan dua kamar sederhana, dan kamar mandi diluar rumah, lumayan untuk istirahat malam ini, anak anak pun tidak keberatan dari pada tidur di mobil kata mereka....



Malam itu sekitar pk 21.00 WIB, kami baru tiba di terminal Ngadisari, disamping hotel Bromo Permai, untuk sekedar menghilangkan penat kami sempatkan dulu ngopi di cafe Bromo Permai, istirahat dan acara toilet... tidak enak rasanya kalo hanya numpang ke toilet karena kami bukan tamu hotel ini.

Tourist manca negara maupun lokal bebaur disini, berbagai bahasa dan dialek Eropa, Asia dan Indonesia bersliweran di telinga kami. Menarik juga mengamati tingkah mereka bercengkerama dengan bahasa masing masing tanpa saling terganggu. Selesai ngopi kami bergegas menuju penginapan dan tidur... karena malam ini hanya ada satu acara, tidur... mempersiapkan fisik buat besok pagi menjelajahi kawasan lautan pasir Bromo... itu cita cita anak anak sejak berangkat dari rumah... mereka tidak tertarik utk menyaksikan sunrise dari bibir kawah Bromo, mungkin karena pernah menikmatinya dari tempat yang lebih keren – Penanjakan, itu terjadi 2 tahun lalu



Pagi ini begitu cerah, langit nyaris tanpa awan, semburat sinar matahari pagi meyentuh segala yang ada di muka bumi, sepertinya semua menunggu terpaan sinar matahari itu, seperti juga kami, matahari bak dewa penghangat pagi...namun begitu, dinginnya udara masih tak terlawankan, biarpun matahari sudah condong keatas kami masih berbalut jacket, sarung tangan, slayer dan topi untuk menahan dingin....



Tak ada acara mandi pagi, bahkan cuci muka pun tidak, hanya gosok gigi ritual kamar mandi pagi itu. Ketika saya mengintip ke arah lautan pasir Bromo, seluruhnya masih tertutup kabut putih yang pekat, indah sekali.... Segera kami bersepatu dan sarapan di warung pinggir jalan Ngadasari, di sepanjang jalan ini memang banyak homestay dan warung-warung dengan menu khas Jawa dan harga normal bahkan untuk ukuran Jakarta harga makanan disini bisa kita sebut murah, padahal rasanya termasuk istimewa.



Selesai sarapan ”Hard Top” sudah menunggu, siap mengantar kami mengeksplore lautan pasir Bromo, tak lupa masker kami kenakan sebagai perlengkapan wajib saat ini, karena debu masih tinggi intensitasnya akibat erupsi yang terjadi beberapa bulan yang lalu....



Ngadisari


Adalah desa yang tenang, adem, tentrem, tanahnya subur, ditumbuhi sayur sayuran milik penduduk setempat, masyarakatnya disebut sebagai suku tengger memiliki tradisi Hindu yang masih terjaga hingga hari ini, mereka memiliki kepribadian yang santun dan bersahaja. Desa ini relative makmur, selain bertani, kebanyakan masyarakat tengger bekerja diberbagai bidang seputar pariwisata, ada yang membuka warung, menyewakan rumah utk penginapan, mobil utk tour, menyewakan kuda, menjadi guide dsb. Keberadaan Gunung Bromo sebagai tourist destination membawa berkah sendiri bagi masyarakat Tengger, konon suku Tengger adalah warga Majapahit yang melarikan diri dari kampung halamannya di akhir masa pemerintahan Majapahit.

Masyarakat Hindu Tengger mempunyai tradisi upacara Kasodo, ritual ini dilakukan setahun sekali di bulan kasodo atau kesepuluh untuk menghormati gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku Tengger. Dilaksanakan di sebuah pura persis dibawah gunung Batok (sebuah gunung disebelah gunung Tengger) ditengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 – 15 dibulan kasodo menurut penganggalan Jawa.



Exploring Lautan Pasir Bromo


Dengan berkendara ”jeep” Hard Top, kami meluncur menuruni jalan langsung menuju lautan pasir Bromo, beberapa motor dan kuda kami lihat berlalu lalang dihamparan pasir Bromo ini, setiap gerak kaki kuda dan roda motor atau mobil pasti menerbangkan debu pasir ke udara, menyebabkan pandangan jadi kabur. Terpaksa jendela mobil harus ditutup supaya debu tidak masuk ke kabin, angin yang kencang juga turut menerbangkan pasir, bahkan dikejauan debu pasir itu sampai melampaui puncak Bromo, utk menembus debu ini masker dan kacamata wajib dikenakan agar mata tidak perih dan teriritasi



Bukit Teletubbies adalah lokasi pertama yang kami tuju, disebut demikian karena gundukan-gundukan bukit yang dulu hijau, bersih dan rapi itu layaknya bukit rumput hijau di film anak-anak ”Teletubbies” yang dulu terkenal. Bukit Teletubbies kini nampak coklat akibat kemarau panjang serta dampak dari erupsi Bromo tahun lalu yang memuntahkan pasir ke udara. Padang rumput disekitarnyapun nampak gersang, pasir dan debu sesekali beterbangan dibawa angin. Acara wajib : abadikan dengan photo..., karena seperti apapun kondisinya Bukit Teletubbies tetap mempesona..



Selanjutnya kami menghampiri ”Batusinga”, sebuah batu yang bentuknya mirip singa, terletak disekitaran ”pasir berbisik” entah kenapa dinamakan pasir berbisik, tetapi yang jelas hamparan pasirnya terbentuk layaknya gelombang air laut yang tenang, sejauh mata memandang bentukan gelombang pasir ini dilatarbelakangi gunung Bromo dan Gunung Batok, atau disisi yang lain dilatarbelakangi bibir kaldera Tengger menyajakan lukisan yang indah... langit yang cerah dengan sinar matahari yang lepas tanpa hambatan awan lebih menambah penampilan Bromo yang spektakuler, sekali lagi abadikan dengan photo

Kawah Bromo


Puas menikmati lautan pasir, kami bergerak menuju gunung Bromo, untuk mendaki dan menikmati fenomena kawah Bromo. Kami berhenti di lokasi yang dibatasi oleh patok-patok beton, patok ini sebagai penanda bahwa kendaraan dilarang melintas karena didalam areal yang dibatasi ini terdapat sensor pemantau gempa, dikhawatirkan jika kendaraan bermotor memasuki kawasan ini, getaran rodanya akan mengacaukan kerja sensor tersebut.



Turun dari Hard Top, beberapa pemilik kuda menghampiri kami menawarkan jasa naik kuda sampai ke tangga menuju kawah Bromo, tetapi kami sudah sepakat untuk melanjutkan dengan berjalan kaki, supaya ada sensasi ”hiking”-nya, si Cantik yang baru berumur 7 tahun pun setuju untuk berjalan kaki.



Kawah Bromo masih jauh, pura pun kelihatan kecil, tetapi kami tetap semangat, apalagi ternyata banyak pengunjung lain yg juga berjalan kaki, semakin menambah semangat anak-anak untuk terus berjalan, ditengah perjalanan kami sempet melihat kesebelah kiri, ke hamparan pasir, sebuah ”badai pasir” yg bergerak ke arah kami agak mengerikan melihatnya, maka kami ingatkan semua untuk pakai masker dan kacamatanya, serta tahan napas dan pejamkan mata saat badai pasir itu melintasi kami, dikejauhan, diarah puncak Bromo kami juga melihat debu pasir bergerak keatas melintasi puncak Bromo, seolah olah ia seperti asap yang bergerak ringan mengikuti kemana arah angin, ini luar biasa, tidak pernah kami temui kejadian seperti ini sebelum Bromo mengalami erupsi...



Tak terasa kami sudah melewati Pura dan kini berada di kaki gunung Bromo, setelah menuruni ngarai dan mendaki lagi menuju tangga, si Cantik mulai kelihatan lamban, tapi ia tidak menyerah, kami menyemangati, pasti bisa ayo maju.... begitu kakak-kakaknya memberi semangat, kami terus bergerak maju, pelan tapi pasti, pasir yang melapisi jalanan memang sangat mengganggu, disamping langkah jadi berat, kadang membuat kita merosot lagi kebawah, langkah pun tidak bisa panjang-panjang karena licin oleh pasir itu.

Akhirnya sampai juga di anak tangga pertama, tetapi sungguh mengejutkan, ternyata ini bukan anak tangga pertama, karena separuh dari keseluruhan anak tangga ini sudah terendam pasir, jadi sebenarnya kami sudah berada ditengah jalur tangga, jalur tangga inipun sampai puncaknya juga diliputi pasir sehingga harus hati hati menapakinya karena licin, beberapa beton pengaman disisi kiri kanan tangga juga hilang, sehingga sedikit menyusahkan perjalanan pendakian tangga karena tanpa pegangan, kami terus naik sampai akhirnya kami benar-benar berada dibibir kawah Bromo



Bibir kawah bromo yang sempit itu dibatasi oleh pagar beton setinggi dada orang dewasa, kini batas beton itu rata dengan tanah, yang merupakan timbunan dari muntahan erupsi Bromo tahun lalu, ini sungguh berbahaya bagi wisatawan, apalagi dinding kawahnya kini kelihatan amat curam, permukaan kawahnyapun menjadi sangat dalam (terjadi penurunan permukaan kawah) dan menyempit serta terlihat masih bergejolak, semoga pemda setempat segera membangun pagar yang baru demi keamanan dan kenyamanan wisatawan.



Angin kencang yang membawa pasir sangat menggangu pengunjung, jacket dan celana yang kami kenakan sudah penuh dengan pasir yang menempel, meskipun kami memakai masker dan selalu menutup mulut masih saja butiran pasir terasa diselala sela gigi, kadang secara tidak sengaja ketika gigi itu beradu, pasirnya terkunyah juga. Beberapa kali saya harus mengucek mata, sama, karena pasir, meskipun sudah melindunginya dengan kacamata.


Si Cantik beberapa kali terlihat melepas sepatu dan membuang pasir yang mengendap didalamnya. Debu pasir itu memang sangat mengganggu, tetapi tidak menghalangi atau mengurangi semangat kami untuk bercengkerama dengan Bromo....
Matahari sudah berada tepat diatas kami ketika kami turun kembali, anak anak puas dan Si Cantik bangga akhirnya ia sampai juga kepuncak Bromo dengan cara mendaki. Dan di dalam hati aku berjanji, aku akan mengunjungimu lagi... See You Bromo...


photo dan artikel oleh Muhammad Afif, dikisahkan untuk berbagi pengalaman perjalanan di ExploreBromo.com

Gunung Bromo, dari Masa ke Masa

$
0
0

Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal Kaldera berdiameter 8-10 km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ± 60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter. Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih aktif.
Baca selengkapnya »

Mahameru, Puncak Gunung Semeru

$
0
0

Mahameru, adalah sebutan terkenal dari puncak Gunung Semeru dengan ketinggian ± 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl), menempatkan diri sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru termasuk salah satu dari gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur, terletak diantara wilayah Administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang dengan posisi geografis antara 7°51’ - 8°11’ Lintang Selatan, 112°47’ - 113°10’ Bujur Timur.
Baca selengkapnya »

Ranu Kumbolo di Gunung Semeru

$
0
0
Danau Air tawar di Gunung Semeru

Terletak di ketinggian 2.400 meter dpl, Ranu Kumbolo merupakan sumber air bersih bagi para pendaki Gunung Semeru yang tengah berkemah atau yang akan mendaki ke Mahameru, puncak Gunung Semeru. Dengan debit air yang melimpah dan tak pernah surut, Ranu Kumbolo menjadi titik berkumpulnya para pendaki untuk mendirikan tenda.

Keindahan Ranu Kumbolo memang tak perlu diragukan lagi. Di sana, para pendaki biasanya berburu sunrise yang memang begitu mengagumkan. Matahari pagi muncul di sela-sela dua bukit hijau berpadu dengan beningnya air danau menjadi sebuah panorama yang tak terucap.

Melihat Bromo dari Ketinggian 2900 mdpl (Puncak B29)

$
0
0
Kaldera Bromo

Bromo, adalah icon wisata gunung di Jawa Timur bahkan Indonesia. Bagi pecinta keindahan alam, pasti Bromo akan menjadi salah satu tujuan wisata yang harus di eksplor. Tidak mengherankan bila Bromo menjadi impian semua orang untuk datang, karena pesona Bromo memang sangat istimewa. Untaian gunung gunung seperti di tata apik di atas lautan pasir yang di pagari oleh dinding2 batuan yang terjal menyempurnakan pesona Bromo.

Bromo bisa di kunjungi dari beberapa tempat, anda bisa masuk dari Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Lumajang dan Kota Pasuruan. Masing- masing pintu masuk mempunyai keistimewaan sendiri sendiri, sama indahnya, sama menariknya. Kali ini explorebromo.com mengajak anda untuk melihat Bromo dari Puncak B29.

Pesona Unik dari Sudut Pandang B-29

Istilah Puncak B29 populer dalam beberapa tahun ini setelah istilah tersebut di release oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang. Puncak B29 saat ini di claim sebagai Puncak Tertinggi di kawasan dinding-dinding yang membatasi lautan pasir di kawasan Bromo dengan ketinggian 2900 mdpl, sebelum Puncak B-29 di nobatkan sebagai Puncak Tertinggi, maka Puncak Penanjakan 1 ( 2770 mdpl) adalah Puncak tertinggi.

gunung bromo dari jemplang

Untuk mencapai Puncak B29, anda dapat memilih jalur yang sesuai dengan Kota tempat titik keberangkatan anda. Ada 2 jalur yang bisa di lalui,yaitu dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

1. Dari Malang – Tumpang – Ranupani – Kecamatan Senduro – Desa Argosari – Puncak B29.
2. Dari Lumajang – Kecamatan Senduro – Desa Argosari – Puncak B29.

Rute tercepat (terpendek) menuju Puncak B29 adalah dari Kabupaten Lumajang. Dari Pusat Kota Lumajang, anda bisa menggunakan kendaraan umum atau menyewa ojek menuju ke Kecamatan Senduro. Kemudian perjalanan di lanjutkan menuju Desa Argosari (Desa terakhir sebelum Puncak B29), Dari Argosari anda harus berganti kendaraan roda 2 atau berjalan kaki menuju Puncak B29 karena kendaraan roda empat belum ada sarana untuk akses masuk.

Dari Kota Malang, perjalanan bisa di awali dengan menggunakan angkutan umum menuju Tumpang, di lanjutkan dengan angkot ke Desa GubugKlakah untuk ganti Jeep menuju Ranu Pani di lanjutkan ke Desa Argosari. Selanjutnya Puncak B29 bisa anda tempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua.

Walau kami sebutkan bahwa menuju Puncak B29 bisa di capai dari Malang dan Lumajang, tapi bagi anda yang terlalu jauh jaraknya dari Malang atau Lumajang, anda juga bisa masuk dari kawasan wisata Bromo menuju Ranupane lanjut ke Desa Argosari dan berjalan kaki atau naik roda dua ke Puncak B29.

Setelah sampai di Puncak B29, mata akan di manjakan dengan pemandangan indah dari rangkaian pegunungan Bromo, Batok dan Semeru beserta kaldera yang berpagar dinding-dinding terjal dengan sekumpulan awan yang bergerak membuat kita seolah berada di negeri atas awan. Di sisi lain anda juga bisa melihat indahnya hamparan rangkaian perkebunan sayur di perbukitan yang di tanam oleh petani menyesuaikan dengan bidang miring, mengingatkan kita betapa ulet dan pemberaninya para petani sayur bercocok tanam di kemiringan kontur tanah yang ekstrim.

Fasilitas yang tersedia di Desa Argosari ada homestay dengan standar sederhana di patok dengan harga Rp.50.000,-/hari. Juga tersedia ojek yang siap mengantar anda mencapai puncak dengan harga Rp.50.000,00 saja. Warung-warung dari penduduk lokal juga siap menyajikan makanan untuk recharge energy anda sebelum menuju Puncak B29.

Untuk di Puncak B29, juga ada warung-warung berderet yang menyediakan minuman panas dan mie instant. Toilet permanen masih dalam pembangunan. Belum ada Musholla, so Guys please persiapkan diri dengan peralatan beribadah. Jangan lupa baju hangat, sepatu yang nyaman serta kamera.

Demikian informasi tentang Puncak B29, negeri di atas awan, sebuah cara baru menikmati Bromo dengan sisi yang berbeda, menantang dan menakjubkan. Selamat Berwisata dan eksplorasi kawasan Bromo dengan penuh tanggung jawab dan elegan.

4 Alasan Mengapa Anda Harus Mengunjungi Bromo

$
0
0
pengunjung dan wisatawan Bromo

Saking tenarnya Bromo, maka sudah banyak yang menulis keindahannya, baik dari segi panoramanya maupun budayanya, memang tidak bisa di pungkiri, bahwa Bromo sampai saat ini menjadi magnet wisata bagi Propinsi Jawa Timur. Jangankan di saat weekend, di saat weekdays-pun Bromo seakan tidak pernah sepi dari pengunjung, apalagi saat upacara Kasodo maupun di hari hari libur nasional.

1. Bromo memiliki spot sunrise yang sangat cantik.

Sunrise di Bromo adalah spot yang paling diburu wisatawan, banyak sekali foto foto cantik sunrise Bromo beredar di dunia maya, baik oleh fotografer dalam negri maupun luar negri, semua sangat cantik dan sangat menarik. Bayangkan saat kita menyaksikan matahari beranjak terbit dengan latar belakang 3 puncak gunung, pasti akan sangat sulit untuk di lupakan.

Detik demi detik matahari perlahan menampakkan diri, di saat itu pula 3 puncak gunung seakan berlomba menyapa sang surya dengan kemolekan masing masing, yaa… Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru bersama berucap:
Selamat Pagi Dunia, Selamat Pagi Sang Surya… Mari kita mulai satu kehidupan baru lagi hari ini

2. Kawah Bromo ( Bowl of Earth )

Inilah keunikan Bromo, kita bisa menikmati keindahan kawahnya dari atas. Saat kita melongok ke bawah, maka kita seakan menyaksikan Mangkok Bumi ( Bowl of Earth ) yang sangat besar berdiameter sekitar 800 meter ( Utara-Selatan) dan sekitar 600 meter ( Barat-Timur ) yang senantiasa mengeluarkan asap belerang, kadang kadang nampak seperti gumpalan awan yang sangat tebal.

Karena Gunung Bromo juga dianggap sebagai Gunung yang Suci bagi Suku Tengger. Maka Di Kawah Bromo inilah biasanya Suku Tengger melemparkan sesaji di saat Perayaan Kasodo. Upacara Kasodo biasanya di adakan pada tengah malam hingga dini hari saat bulan purnama (tanggal 14 tau 15 bulan kesepuluh di penanggalan Jawa).

3. Lautan Pasir (Kaldera)

Lautan Pasir Bromo, hmmm rasanya tidak ada yang tidak kenal dengan istilah Lautan Pasir Bromo. Yaa ...Di kawasan Bromo terdapat hamparan pasir yang sangat luas, saking luasnya orang menyebutnya dengan istilah Lautan Pasir. Berdasarkan sejarah, lautan pasir ini terbentuk karena semburan abu vulkanik dari letusan gunung di masa lampau. Hamparan pasirnya sangat luas, dengan jajaran gunung gunung di tengahnya, sedangkan di bagian tepi Lautan Pasir Bromo di batasi oleh dinding-dinding yang terjal dengan kemiringan lebih kurang 60-80 derajat dan tingginya sekitar 200-600 meter.

Yang unik dari Lautan Pasir Bromo adalah, pada saat kita berada di Lautan Pasir ini, kemudian pada saat itu angin bertiup, maka kita seperti mendengar suara bisikan dari desiran pasir tersebut, karenanya Lautan Pasir ini juga di kenal dengan istilah Pasir Berbisik.

4. Padang Savannah (Bukit Teletubbies)

Padang Savannah ini terletak di sebelah Selatan dari Gunung Bromo, di tempat ini terhampar padang rumput yang amat luas di tumbuhi tanaman pakis, ilalang dan tanaman lavender, diselingi dengan gundukan bukit bukit yang berjajar-jajar sangat menyerupai perbukitan yang kita saksikan di film anak-anak Teletubbies, oleh karena itu tempat ini juga popular dengan sebutan Bukit Teletubbies.

Bagi pemburu spot foto yang menarik, jangan lewatkan Padang Savannah Bromo ini, karena banyak sekali landscape keren di sini, banyak juga pasangan yang melakukan foto-foto pre wedding di sini, Bromo memang cantik dan romantis.

Sekian dulu ulasan tentang keunikan Bromo yang jarang di temui di wilayah lain. Di kesempatan berikutnya akan kami ulas tentang destinasi wisata di sekitar Bromo yang juga tidak kalah menarik.

Menjelajah Bromo Melalui Pintu Cemoro Lawang

$
0
0
padang savana nan hijau dan kuda sedang merumput

Bagi pecinta traveling, pasti tidak asing lagi dengan kata Bromo dan Cemoro Lawang. Yes, Bromo adalah number one tourist destination di Jawa Timur dan Cemoro Lawang adalah nama salah satu Dusun di wilayah Bromo.

Wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang sangat luas, memungkinkan para traveler untuk memasuki Bromo dari berbagai wilayah, tercatat 4 wilayah yang menjadi pintu gerbang resmi menuju Bromo, yaitu melalui Kabupaten Probolinggo, kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Masing-masing pintu masuk ke Bromo, mempunyai daya tarik yang sangat memikat. Artikel kali ini akan mengajak sidang pembaca untuk melihat bagaimana kami menjelajah Bromo melalui pintu masuk Kabupaten Probolinggo, Dusun Cemoro Lawang.

Menuju Kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru

Sebagai Patokan untuk menuju Bromo, di Kabupaten Probolinggo ada wilayah yang dinamakan Tongas. Dari Tongas inilah kita akan menemukan pertigaan dengan papan petunjuk arah petunjuk menuju Bromo. Bila anda berangkat dari Malang atau Surabaya dari pertigaan Tongas belok kanan, bila anda dari arah Banyuwangi dari pertigaan Tongas belok kiri.

Pemandangan dari Tongas menuju Bromo Nampak seperti perkampungan biasa , rumah penduduk berjajar jajar di selingi dengan tegalan/kebun penduduk, sesekali kita akan menjumpai jembatan sungai kecil dengan air sungai yang mengering. Kemarau yang sangat panjang kali ini membuat daun-daun meranggas, jalanan berdebu dan matahari sangat terik.

Kondisi jalan sangat baik, beraspal mulus tanpa lubang. Kadang naik kadang turun, berkelok-kelok kadang berkelok tajam dan menukik khas karakteristik jalan pegunungan. Setelah perjalanan sekitar 1 jam, sampailah kami di daerah Jetak, di sini ada pertigaan menuju Air Terjun Madakaripura ( sekitar 5 km dari Jetak). Kalau kita belok ke kanan maka kita akan menuju Air Terjun Madakaripura, kali ini kami ingin langsung ke Bromo, oleh karena itu kami ambil jalan yang lurus.

Selama perjalanan setelah Jetak, kami menjumpai beberapa tempat-tempat nyantai sambil ngopi yang ditata menyerupai Café di kota kota besar. Selain itu ada juga tempat wisata petik durian. Bagi penggemar durian, anda bisa meluangkan waktu untuk sekedar ngopi atau menikmati nikmatnya durian Bromo. Perjalanan masih separuh lagi, kali ini kami memasuki Kecamatan Sukapura, berbagai

fasilitas bisa kita temui di sini, seperti Pom Bensin (SPBU), Anjungan Tunai Mandiri, Puskesmas, Toko Swalayan . Banyak pula berjajar-jajar warung-warung makan sederhana.

Memasuki Desa Sapi Kerep, mulai terasa dinginnya angin pegunungan di tengah teriknya matahari dan jalanan yang berdebu. Masih kita jumpai masjid di desa ini, menandakan bahwa pengaruh Islam masih ada di Desa ini. Hotel dan Resto besar mulai dapat kita jumpai, di sepanjang jalan banyak juga kedai-kedai warga setempat yang menjual hasil bumi warga seperti kubis, kentang, buah, bunga edelweiss.

Tak berapa lama perjalanan kami lanjutkan sampailah kita di Desa terakhir, yaitu Desa Ngadisari, tempatnya indah, bersih, rumah warga tertata rapi dengan pagar rumah yang Nampak seragam dan serasi. Berdampingan dengan beberapa Hotel&Resto. Ada juga beberapa rumah warga yang di komersilkan menjadi homestay. Beberapa warga mencoba peluang bisnis dengan membangun pusat oleh oleh serta warung makan.

Penduduk Ngadisari merupakan warga Suku Tengger, agama mayoritas adalah Hindu, maka jangan heran kalau anda kesana akan menyaksikan rumah rumah warga di sana selalu di lengkapi dengan tempat sesembahan di halaman depan rumahnya. Yang paling khas dari cara bertata busana penduduk di sana adalah “selempang sarung”, baik pria maupun wanita rata rata berselempang sarung dalam kesehariannya. Perjalanan kami lanjutkan menuju pintu gerbang masuk Gunung Bromo yang terletak di Dusun Cemorolawang, di sini kami disambut dengan jajaran pohon cemara yang membatasi jalan raya dengan jurang2 di sepanjang jalan. Setelah membayar tiket masuk, kami menelusuri jalanan aspal yang menukik tajam dan berbelok belok, itulah jalan aspal terakhir yang langsung di sambung dengan Lautan Pasir.

Sejauh mata memandang, hamparan pasir yg luas memenuhi pelupuk mata, Tampak di kejauhan berdiri berjajar Gunung Batok dan Kawah Bromo. Sekitar 30 menit kami mengarungi lautan pasir, sampailah kita di Bangunan suci Umat Hindu, inilah uniknya Bromo, di dekat kawah kita jumpai Pura yang lumayan besar, bangunan yang di sucikan oleh umat Hindu di sekitar kawasan Bromo. Naik lagi sekitar 500 m dari Pura, kita bisa sejenak melepas lelah sambil ngopi di kedai warga, ada penganan kecil, kopi panas dan mie instant, lumayanlah untuk recharge energy menjelang pendakian ke kawah Bromo.

Mendaki kawah Bromo, tidaklah terlalu berat, tapi mungkin bagi anda yang segen untuk bercapai capai mendaki, anda bisa menyewa kuda tunggangan. Dengan di pandu pemilik kuda anda bisa riding horse di sana layaknya cowboy di jaman2 film laga dulu. Setelah mendaki bebepara ratus meter kita akan menemui anak tangga ( jumlahnya sekitar 240 anak tangga) yang akan membantu anda mempermudah mencapai kawah Bromo.

Sesampainya di Kawah, anda akan di suguhi dengan pemandangan indah, laksana melihat perut bumi dari atas, kawah yang dalam dan selalu berasap menyuguhkan kesan yang tidak akan mudah untuk dilupakan. Dari atas kawah, coba anda mengarahkan pandangan ke kanan, Gunung Batok seakan tinggal serengkuhan tangan. Dan jika anda mengarahkan pandangan berbalik badan maka hamparan lautan pasir yang berpagar rangkaian pegunungan menyatu membentuk panorama yang indah sekali.

Satu kalimat yang mungkin paling sesuai mewakili perasaan kami saat itu adalah : Terimakasih Tuhan atas ukiran indahMu di Bromo. Begitulah sekilas serunya menjelajahi Bromo melalui Cemorolawang, sampai ketemu di tulisan kami berikutnya… SALAM GO EXPLORE BROMO.

Upacara Kasada di Bromo

$
0
0
Kawah Bromo
Jelajahi keindahan Bromo, akan lebih lengkap jika anda juga mengetahui kebudayaan masyarakat yang hidup di sekitar kawasan Bromo. Jika kita paham dengan budaya yang ada disuatu kawasan wisata yang kita kunjungi, akan membuat kita merasa lebih homy saat mengeksplorasi kawasan tersebut.

Kawasan Bromo tidak bisa di pisahkan dengan Suku Tengger. Konon menurut sejarah Suku Tengger adalah keturunan dari orang Kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke kawasan Bromo karena serangan dari Sultan Agung Raja Kerajaan Mataram di sekitar abad ke-15.

Upacara Kasada adalah upacara yang sangat penting bagi Suku Tengger karena di yakini upacara ini memiliki nilai yang sakral dalam kehidupan mereka, mereka percaya bahwa hidup itu harus tetap selaras dengan alam, hal-hal positif ataupun negatif yang mereka alami di dalam kehidupan sehari-hari adalah wujud dari cerminan keselarasan dengan alam.

Upacara Kasada adalah salah satu bentuk perwujudan dari usaha masyarakat Suku Tengger untuk menyelaraskan kehidupan dengan alam di sekitarnya, menjalin hubungan yang harmonis dengan alam.

Hikayat Upacara Kasada

Kaldera Bromo
Dikisahkan tentang sepasang suami istri Roro Anteng dan Joko Seger yang sudah menikah sekian lama tapi belum mempunyai keturunan, sehingga mereka memutuskan untuk bersemedi memohon agar di berikan keturunan dan berjanji jika mereka bisa mempunyai keturunan, maka anak terakhir akan di persembahkan kepada para Dewa di Gunung Bromo.

Permintaan mereka di kabulkan hingga mereka mempunyai 25 anak. Akan tetapi pasangan ini melanggar janji untuk menyerahkan anak terakhir, Raden Kusuma, sebagai persembahan. Sehingga suatu hari Kawah Gunung Bromo mengeluarkan lava, cuaca mendung gelap dan petir menyambar nyambar.

Roro Anteng dan Joko Seger merasa bahwa para Dewa sedang marah, maka di ajaklah seluruh anaknya menuju lautan pasir dan berdoa di sana. Tiba-tiba Raden Kusuma tersambar petir dan jatuh ke dalam kawah Bromo. Tidak lama kemudian suasana kembali normal seperti semula.

Dan terdengar suara dari dalam kawah yang diyakini sebagai suara Raden Kusuma “Wahai Ayah dan Ibuku, hidupku sudah tentram, aku berkorban demi kalian semua, oleh karena itu hiduplah dengan rukun serta berbaktilah kepada Sang Hyang Widi. Kalian jangan memikirkan aku, pesanku satu jangan di lupakan, kirimkanlah sebagian hasil ladang tanah ini ke kawah dan lakukanlah di saat bulan purnama setiap bulan Kasada”.

Kasada adalah Bulan ke Dua Belas

perayaan kasada di pura bromo
Sejak saat itulah setiap bulan Kasada di laksanakan upacara ritual Kasada. Kasada artinya adalah Kedua belas, jadi setiap tahun pada bulan ke-dua belas(menurut kalender tahunan Tengger) di hari ke-15 dilaksanakan ritual Kasada.

Upacara dimulai pukul 00.00 ribuan warga Suku Tengger berkumpul di Pura di lautan pasir di kaki Gunung Bromo. Dibawah pimpinan Ketua Adat,mereka bersama sama berdoa dan melemparkan sesaji ke kawah Bromo, demi memenuhi pesan Raden Arya. Perayaan Kasada biasanya berlangsung sampai pukul 07.00 pagi.

Tips Ke Bromo Saat Kasada

kuda, orang tengger dan pura bromo
Jika anda ingin mengunjungi Bromo saat perayaan Kasada, pastikan anda sudah mempersiapkan pemesanan hotel dan lain lain jauh sebelum hari pelaksanaan. Jangan mendadak, karena bisa saja keinginan anda untuk liburan ke Bromo di saat Kasada batal terlaksana.

Ritual ini juga menjadi agenda tahunan yang sangat di tunggu–tunggu oleh wisatawan, mereka ingin mendapatkan pelajaran yang tersirat dari pelaksanaan upacara ini. Pemandangan langka dan penuh makna. Oleh karena itu hampir semua hotel maupun penginapan (homestay) di pastikan full-booked.

Demikian juga dengan armada Jeep yang tersedia, hampir semuanya sudah penuh. Tetapi bagi anda yang ingin petualangan menantang, tidak perlu khawatir, Karena anda tetap bisa menikmati Kasada dengan berjalan kaki/naik motor melintasi lautan pasir menuju kawah Bromo. Tentu saja harus ada persiapan fisik yang prima, karena anda harus berjalan mengarungi lautan pasir di tengah dinginnya malam kawasan Bromo di ketinggian 2.392 mdpl.

Persiapkan juga baju hangat, syal, kaos tangan, kaos kaki, masker atau kerpus. Prinsipnya persiapkan segala sesuatunya agar kegiatan meng-eksplore Bromo di saat Kasada menjadi meyenangkan. Selamat Berlibur. Salam Explore Bromo, Salam Explore Indonesia.

Survey Mountain Bike Track 5 Cm

$
0
0
Wisata Sepeda di Bromo
Tidak lama kemudian sampailah kami di titik start, dan kami segera melakukan persiapan mengingat waktu kami yang terbatas, berbeda dengan survey sebelumnya, cuaca kali ini langsung disambut kabut tipis, angin yang lumayan kencang, suhu yang dingin, tapi tanah yang padat, tidak ada debu.

Wisata Sepeda di Bromo
Seperti dapat dilihat, dimana mana kabut, di foto memang terlihat kabut tipis, tapi kenyataannya jarak pandang cukup pendek, mengingat hujan juga membuat penglihatan harus sedikit dipaksakan. Batu batu macadam yang licin, lalu lintas warga yang kadang lewat, cuaca dingin, pakaian yang basah, rem yang berbunyi, semua itulah yang akan menemani anda sampai finish nanti.

suasana survey
Setelah kira kira 3,5 jam bersepeda kami sampai di sukapura, finish, badan terasa basah, dingin, kotor, tujuan pertama kami adalah kamar mandi, setelah membersihkan badan, kami pun bersiap siap untuk pulang.

Perjalanan pulang

Ada 2 opsi rute pulang menuju kota Malang, yang pertama via pasuruan yang jelasnya menambah jarak tempuh karena memutar dulu, opsi kedua melewati kembali lautan pasir dan kembali ke pananjakan, dan turun melalui jalan yang sama dengan jalan yang kami lewati waktu berangkat tadi. Dan kami mengambil opsi kembali ke lautan pasir untuk menghemat waktu mengingat hari semakin petang.

wisata bromo jawa timur dengan sepeda
Tidak lama setelah melewati cemoro lawang, kami turun ke lautan pasir, dan pemandangan karpet hijau di bukit teletubbies menyuguhkan pemandangan ala Shire, tempat dimana para Hobbit tinggal, hijau hijau dan hijau, dikombinasikan dengan pasir abu abu tua menambah kontras pemandangan itu, memanjakan mata kami dan sejenak menghilangkan penat di badan.

Rute ke Jemplang melewati medan yang bahkan buat sopir berpengalaman pun akan menemui kesulitan, di beberapa titik medan rusak sehingga mobil terpaksa di dorong dan dibantu diberikan beban, kami yang sudah cukup lemas harus memaksakan diri kami agar bisa meloloskan mobil kami. Perjuangan masih berlanjut bahkan ketika kami sudah tidak di atas sepeda lagi. Tapi disini kami merasakan ini adalah bagian dari apa yang kami lakukan, dan semua sepadan, dan bagi 1 teman saya, Vicky, ini adalah perjalanan ke Bromo pertama kalinya, dan mungkin yang terberat.

dilautan pasir bromo
Setelah berjuang melawan medan yang berat, cuaca yang dingin, hujan gerimis, perjalanan yang kami kira lebih pendek, malah lebih lama, dan menguras tenaga, capek, kedinginan, lapar, tapi puas, karena survey kali ini kami melewati track 5cm dalam kondisi COLD, HARD, WET. Dan 3 kata itu yang rencananya saya tempatkan di kaos weekly bikers edisi 5cm. karena itu yang terjadi.



Singkat cerita akhirnya kami tiba di studio, tempat yang kami gunakan sebagai titik kumpul pagi tadi. Hari sudah gelap, kami saat itu sudah kelaparan bahkan untuk berpikir saja sudah capek. Tiba-tiba Gandhi menyuguhkan beberapa potong cheese cake dan kopi panas ketika kami sedang mencuci sepeda.

Alhamdulillah. Terlepas dari semua itu kami bersyukur, tidak ada insiden sama sekali dan semua berjalan lancar. Inilah akhir perjalanan survey kami kali ini, sampai jumpa di perjalanan berikutnya, salam.

Pantai Clungup, Mangrove Conservation di Sendangbiru

$
0
0
Pantai Clungup Sendangbiru Malang Selatan

Berlokasi sekitar 70 km dari Pusat Kota Malang, arah ke selatan, secara administratif Pantai Clungup berada di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Merupakan Pantai di pesisir Pulau Jawa yang terletak di tepi Samudera Indonesia, berjajar dengan pantai-pantai lain di Malang Selatan yang sudah terkenal kecantikannya seperti Pantai Tamban, Pantai Sendang Biru, Pantai Goa China, Pantai Bajul Mati dan pantai-pantai lainnya.Bila di lihat dari google maps, Nampak bahwa Pantai Clungup berada di sebelah Pantai Sendang Biru dan berhadap-hadapan dengan Pulau Sempu.

Akses menuju Pantai Clungup sudah cukup baik, Dari Kota Malang, bisa di akses dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua.Akan tetapi anda tidak bisa menggunakan kendaraan sampai ke tepi pantai. Jangan di bayangkan anda akan parkir kendaraan anda di pinggiran bibir Pantai Clungup seperti bila anda berkunjung ke Pantai Goa China atau Pantai Bajul Mati.Untuk Pantai Clungup anda diharuskan memarkir kendaraan anda di tempat parkir yang di sedakan oleh penduduk setempat. Mengapa? Karena letak Pantai Clungup yang tersembunyi dan memang di lindungi dan masuk di wilayah konservasi mangrove yang di giatkan oleh sekelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok Bhakti Alam Sendang Biru.

Menuju Pantai Clungup Sendangbiru

Bagaimana cara menuju Pantai Clungup? Ada beberapa alternative cara menuju Pantai Clungup dari Malang. Berdasarkan moda transportasi yang anda gunakan,inilah rute yang bisa anda tempuh untuk mencapai Pantai Clungup.

Dengan Kendaraan Umum

Dari Terminal Arjosari/Stasiun Kota Baru Malang naik angkot jurusan Terminal Gadang, disambung dengan Bus jurusan Turen, berhenti di Pasar Turen, di sambung angkot menuju Sendang Biru. Angkot di wilayah ini biasanya ngetem lama, kalau anda terburu waktu, bisa juga anda pergunakan jasa ojek. Waktu tempuh Malang-Sendang Biru dengan kendaraan umum kira-kira 2-3 jam.

Menggunakan Kendaraan Pribadi

Dari Malang , menggunakan jalur lingkar selatan menuju Sendang Biru. Ambil jurusan menuju Goa China, tetapi kira-kira 6 km sebelum Pintu masuk Goa China ada petunjuk belok ke kiri, menuju ke perkampungan, silahkan masuk terus sampai anda menemukan tulisan Pantai Clungup. Anda bisa memarkirkan kendaraan di sekitar situ.

Dari tulisan petunjuk arah ke Pantai Clungup ini, anda bisa menempuh dengan jalan kaki atau naik kendaraan roda dua menuju Pos Penjagaan Pantai yang di kelola oleh Bhakti Alam. Jalan menuju Pos Penjagaan adalah berupa jalan setapak melewati kebun milik penduduk, sedikit naik turun akan tetapi tidak terlalu sulit untuk di lalui. Menempuh dengan jalan kaki akan membutuhkan waktu kira-kira 25-30 menit. Tapi saat musim penghujan, waktu tempuh mungkin agak lama, karena jalanan yang licin dan jenis tanahnya yang lengket bila terkena air.Setelah 20-30 menit terlampau, anda akan menemukan Pos Pantau Pantai Clungup.

Di Pos Pantau inilah, anda diharuskan melakukan registrasi barang bawaan anda yang berpotensi menimbulkan sampah, jumlah barang yang berpotensi sampah harus sama saat anda masuk dan keluar, bila terjadi indikasi bahwa anda membuang sampah sembarangan maka akan di kenakan denda yang cukup mahal, yaitu Rp.100.000,- per tem. Pembayaran donasi dan pengenalan tentang peraturan yang berlaku selama anda mengunjungi Pantai Clungup juga di sini. Bagi anda yang menuju pos pantau dengan sepeda roda dua, motor harus parkir di sini.

Berada di pos pantau, terasa sekali betapa teman-teman dari Bhakti Alam Sendang Biru dan Pokwasmas bersinergi dalam perjuangan memelihara dan melindungi pantai di kawasan konservasi mangrove ini agar tetap terjaga keseimbangan ekosistemnya. Untuk di ketahui bahwa kawasan pantai-pantai di sini adalah dijadikan tempat kawasan konservasi mangrove, penyu dan terumbu karang. Untuk mendukung cita-cita terjaganya keseimbangan ekosistem itu mereka sangat idealis, prinsip mereka adalah : jangan sampai kecintaan kepada uang mengalahkan kecintaan kepada alam.

Ini adalah contoh action dan kebijakan mereka yang menunjukkan idealisme mereka terhadap kecintaan kepada alam.

• Membatasi kuota pengunjung pantai 100 orang/hari
• Menutup pantai dari kunjungan wisatawan saat masa penyu bertelur
• Menutup pantai dari kunjungan wisatawan saat masa yang bagus untuk penanaman bakau.

Kembali kepada cerita perjalanan, setelah dari Pos Pantau, anda akan di dampingi oleh guide untuk menuju kawasan bibir pantai, berjarak kira-kira 1 km dari pos pantau, melewati sungai, kebun bakau, dan perkebunan pisang, medannya memberi kesempatn kita untuk trekking ringan sambil menghirup udara pantai yang khas, sesekali berjumpa dengan ubur-ubur melihat burung camar berterbangan , sungguh sangat menyejukkan jiwa.

Ada apa di Pantai Clungup?

Setelah jalan kaki sepanjang 1 km tersebut, kelelahan kita akan terbayar tunai dengan indahnya Pantai Clungup, hamparan pasir putih nan bersih , di sapu ombak yang datang silih berganti, air laut yang biru terbentang luas, tebing tebing di sekitar Pantai Clungup terdapat karang-karang yang indah, sangat menarik untuk di ambil fotonya.

Di Pantai Clungup anda bisa juga berkemah, menikmati pantai di malam hari , merasakan eksotiknya hamparan laut yang membentang luas berteman bulan dan bintang yang bertaburan di angkasa. Saat ini sudah tersedia kamar mandi dan toilet di kawasan perkemahan ini.

Bila anda memilih alternatif untuk menginap di Sendang Biru, sudah banyak penduduk sekitar pintu masuk Clungup yang menyediakan penginapan dengan skala homestay lengkap dengan cateringnya. Banyak juga kedai kelontong yang menyediakan snack, mie instant dan minuman untuk bekal mengganjal perut saat susur pantai.

Atau bila anda ingin merasakan masakan ikan yang masih segar baru di ambil dari laut, banyak warung-warung di sekitar TPI Sendang Biru, anda tinggal melangkahkan kaki sekitar 200-300 meter dari papan petunjuk menuju Pantai Clungup tadi lurus menuju arah Tempat Pelelangan Ikan Sendang Biru.

Cukup banyak variasi menu makanan dan minuman di warung Sendang Biru, tentu yang menjadi andalan mereka adalah sea food bakar dengan sambal dan lalapan yang sangat menggoda.

Salah satu contoh homestay di Sendang Biru dengan kisaran harga Rp.150.000,-/kamar dengan kapasitas 2 orang.
Data Pantai Clungup

• Donasi Rp.6000/pax
• Parkir Roda Dua Rp.3000,-
• Parkir Roda Empat Rp.6000,-
• Denda sampah/item : Rp.100.000,-
• Guide : Rp 75.000,-/10 orang
• Sewa tenda Rp.25.000,-/tenda kapasitas 5 orang
• Sewa Camp Rp.25.000,-/tenda



Pantai Gatra, Pesona Raja Ampatnya Jawa Timur

$
0
0

Pantai Gatra, adalah salah satu pantai cantik di kawasan Malang Selatan, terletak tidak jauh dari Pantai Clungup, kira-kira perjalanan 10 menit dari Pantai Clungup untuk menuju Pantai Gatra dengan melintasi Teluk Asmoro. Pantai Gatra dikelola dengan sangat baik oleh Bhakti Alam Sendang Biru, kebersihan pantai membuat pengunjung merasa nyaman, hampir bisa di pastikan kita tidak akan menemukan sampah di pantai ini, tour guide selalu membersihkan sampah senyampang mereka mendampingi kita menyusuri Pantai Gatra, suatu tindakan yang mulia, menyelamatkan alam dari pencemaran sampah akibat perbuatan manusia .

Potensi Wisata Pantai Gatra

Menuju ke Pantai Gatra, anda langsung mendapatkan beberapa manfaat, pertama anda merasakan petualangan darat, yaitu petualangan perjalanan darat dari pintu masuk di Pos Pantau sampai ke Pantai Clungup dengan menembus hutan bakau, perkebunan pisang, trekking ringan di jalan setapak yang kadang menanjak kadang menurun sejauh beberapa kilometer . Setelah mencapai Pantai Clungup, maka anda akan merasakan manfaat kedua yaitu petualangan air (susur pantai) dari Pantai Clungup menuju Pantai Gatra , dimana anda harus melewati Pantai Clungup berjalan di atas pasir pantai yang tentu menyediakan tantangan tersendiri, langkah demi langkah harus anda perhitungkan agar kaki tidak terlalu terperosok terlalu dalam di pasir pantai supaya tenaga tidak banyak terkuras di jalur ini , ada kalanya saat air pasang anda harus merelakan diri berbasah-basah untuk mencapai Pantai Gatra.

Menyenangkan bukan? Wisata yang sehat, pemandangan yang indah, kawasan yang bersih dan tertata rapi, pasti akan selalu lekat kesan yang anda dapatkan di Pantai Gatra.

Hutan Bakau Sendangbiru

Seperti halnya Pantai Clungup, Pantai Gatra juga termasuk kawasan konservasi mangrove, donasi sebesar Rp.6000,- yang anda bayarkan di Pos Pantau dimanfaatkan untuk memelihara keberlanjutan hutan bakau di Pantai Gatra dan sekitarnya. Pemantauan sangat ketat di lakukan di kawasan konservasi mangrove ini. Pintu masuk sengaja hanya di buka di satu tempat yaitu di Pos Pantau Pantai Clungup, dulu Pantai Gatra bisa di akses dari Pantai Goa China, sekarang tidak lagi. Kuota pengunjung juga diberlakukan di sini sebesar 100 orang pengunjung/hari. Dimaksudkan agar pantai tidak terlalu ramai dan ekosistem pantai tetap terjaga.

Aktivitas Wisata di Pantai Gatra

Berkemah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Banyak keindahan yang disediakan oleh Pantai Gatra, bianglala yang merona jingga di saat menjelang matahari terbenam, suara deburan ombak Pantai Selatan , langit yang bertaburan bintang, pancaran sinar bulan menyatu membentuk kesempurnaan pesona Pantai Gatra.

Berkemah di Pantai Gatra, tidak akan membuat anda kerepotan harus menyiapkan tenda sendiri, Pihak pengelola Pantai menyediakan persewaan tenda dengan matrasnya, kapasitas tenda 5 orang/tenda.
Untuk urusan masak memasak, anda juga bisa melakukan aktivitas ini, akan tetapi anda tidak bisa sembarangan membuat api di wilayah Pantai Gatra. Tungku-tungku untuk memasak sudah dipersiapkan di sekitar kamar mandi lokasi kemah Pantai Gatra. Anda cukup menyiapkan alat dan bahan masakan.

Mengenal Kebijakan dan Peraturan Yang Berlaku di Pantai Gatra

Pantai Gatra, kebersihan dan kenyamanannya tidaklah di dapatkan begitu saja.Salah satunya adalah merupakan hasil perjuangan kelompok masyarakat dari Bhakti Alam Sendang Biru, mereka secara terus menerus dan dengan disiplin yang kuat melakukan pembersihan pantai, bak sampah di sediakan di sepanjang jalan menuju Pantai Gatra, juga guide lokal yang menyediakan “asbak berjalan” berupa potongan bambu yang di beri tali dan dibawa guide kemanapun berada.

Tindakan saja tidak cukup, tentu harus di barengi dengan peraturan yang di berlakukan untuk menjamin kebersihan pantai dari “kenakalan” wisatawan. Setiap wisatawan yang masuk harus mengisi formulir yang mendata bahan yang dibawa masuk ke lokasi Pantai Gatra yang akan menimbulkan potensi akan menjadi sampah, seperti misalnya mi instant, snack, minuman berbotol. Saat keluar masuk Pos Pantau, jumlah bahan berpotensi sampah harus sama, jika ada yang berbeda, anda akan di denda Rp.100.000,-/item. Mahal sekali, tetapi sangat efektif untuk menimbulkan efek jera membuang sampah sembarangan.

Pantai Gatra, adalah pantai dengan ombak yang ganas, karena Pantai Gatra merupakan Pantai di pesisir selatan pulau Jawa dan merupakan bagian dari Samudera Indonesia. Karena itu tidak diperbolehkan mandi di pantai ini. Anda cukup menyaksikan indahnya pantai saja, jangan mencoba menantang ganasnya ombak Pantai Gatra.

Bagaimana Cara menuju Pantai Gatra?

Dari Kota Malang, anda bisa ke Pantai Gatra dengan menggunakan kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Yang penting bagi anda yg bukan warga kota Malang, titik keberangkatan adalah terminal Gadang, jadi jika anda berada di Terminal selain terminal Gadang, atau anda sedang di stasiun di kota Malang, maka langkah awalnya adalah : Menuju Terminal Gadang (anda bisa menuju terminal Gadang dengan naik angkot yang ada tulisan G - bisa LDG, AG, GA, AJG dll). Dari Terminal Gadang anda naik Bus Jurusan Turen, berhenti di Pasar Turen, di lanjutkan dengan naik Angkot ke Sendang Biru. Kalau anda suka, bisa juga anda naik ojek dari Pasar Turen menuju Sendang Biru.

Kalau anda menggunakan kendaraan pribadi, dari Malang lewat Jalur Lingkar Selatan, anda ambil jurusan menuju TPI Sendang Biru, sesampai di gedung kantor Bank BRI Sendang Biru, akan nampak petunjuk arah menuju Pantai Gatra ( Pintu Masuk Pantai Gatra sama dengan Pintu masuk menuju Pantai Clungup dan Pantai Tiga Warna).

Berapa rupiah yang harus anda keluarkan untuk menikmati Pantai Gatra?

Transportasi : Gadang – Sendang Biru ( Rp. 20.000,- pakai angkot, Rp. 50.000 pakai ojek )
Donasi : Rp. 6.000,-/pax
Guide lokal : Rp.75.000,- / 10 orang
Kemah : Rp 25.000,-/tenda, kapasitas tenda 5 orang.
Sewa Area Camping : Rp.25.000,-/tenda

Harga makanan dan snack, masih sama dengan harga yang berlaku di daerah lain, artinya walau Sendang Biru adalah lokasi wisata, akan tetapi harga-harga bahan makanan/snack masih normal, tidak ada penggelembungan.

Tips menuju Pantai Gatra

Pastikan kondisi tubuh anda prima, jangan lupa membawa topi atau sunglasses, matahari sangat terik jadi untuk mengurangi kekeringan kulit jangan lupa oleskan sunblock atau pelembab. Bawa air putih yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi. Sediakan pakaian ganti secukupnya, karena siapa tau air laut sedang pasang sehingga anda harus menyusur air dengan kedalaman air setingi dada orang dewasa.

Pantai Tiga Warna, Gradasi Warna Pantai Malang Selatan

$
0
0
Perbedaan Warna laut di Pantai Tiga Warna Sendang Biru Malang Selatan

Walau termasuk dalam jajaran pantai selatan, tetapi ombak di Pantai Tiga Warna relative tenang karena ombak pantai selatan yang ganas tidak langsung menuju Pantai Tiga Warna , akan tetapi terhalang oleh Pulau Sempu. Kita bebas menikmati pantai ini dengan sekedar duduk-duduk di tepi pantai, atau mandi berenang merasakan belaian ombak yang lembut atau melihat indahnya laut di kedalaman dengan snorkeling.
Asal usul sehingga pantai ini di beri nama Pantai Tiga Warna adalah, karena perbedaan kedalaman lautnya menyebabkan air di pantai ini mempunyai 3 warna yaitu Baby Blue, Tuqoise dan Biru Laut. Keindahan warna-warni air laut ini makin sempurna karena di padukan dengan pasir pantai yang berwarna putih .
Pantai Tiga Warna mempunyai pemandangan bawah laut yang indah, terumbu karang di pantai ini di sebut sebut sebagai spot snorkeling terbaik di Malang. Tidak mengherankan jika Pantai Tiga Warna langsung menjadi hits di antara pantai-pantai lainnya di Malang Selatan, walaupun sebenarnya pantai ini termasuk pantai termuda masa pembukaannya bagi wisatawan, yaitu baru pada pertengahan tahun 2014.
Snorkeling /selam permukaan/selam dangkal adalah kegiatan berenang atau menyelam dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel, selain itu penyelam sering menggunakan alat bantu gerak berupa kaki katak (sirip selam) untuk menambah daya dorong pada kaki.

Prosedure Bila Anda Ingin Snorkeling di Pantai Tiga Warna

Pantai Tiga Warna termasuk dalam kawasan rehabilitasi dan konservasi terumbu karang dan juga termasuk dalam kawasan hutan lindung Desa Tambak Rejo Kabupaten Malang, di kelola secara bersama antara Pokwasmas, Mangrove Consevation Bhakti Alam Sendang Biru dan Perum Perhutani. Untuk itu kita harus memahami dulu, bahwa kawasan pariwisata yang kita tuju ini adalah kawasan yang dilindungi dan di jaga keseimbangan ekosistemnya.

Pihak pengelola membuka kawasan yang di lindungi ini menjadi kawasan wisata bukan semata-mata bertujuan komersil, akan tetapi mereka lebih mengutamakan edukasi bagi pengunjung untuk melihat langsung bagaimana cara memperlakukan alam dengan adil dan benar.
Snorkel adalah peralatan selam berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah ( fungsinya adalah alat untuk membantu pernafasan di dalam air)
Karena itu, beberapa kebijakan di berlakukan di Pantai Tiga Warna, untuk menjaga kelestarian alam pantai. Pertama, anda harus melakukan reservasi paling cepat 2 minggu sebelum anda melakukan trip ke sana.

Bagaimana cara reservasinya ? Media reservasi bisa online atapun melalui sms, dengan menanyakan terlebih dahulu kepada pihak pengelola masih adakah kuota untuk tanggal yag anda inginkan, laporkan juga jumlah pengunjung dalam rombongan anda . Reservasi online bisa inbox melalui akun Facebook Bhakti Alam Sendang Biru. Sms di nomer 0821-3267-7713 (jam kerja), Call di nomer 0812-3333-9889 (jam kerja).

Untuk di ketahui, pemberlakuan kuota pengunjung adalah 100 orang/hari. Karena itu anda harus bersabar jika pada saat anda melakukan reservasi ternyata kuota sudah terpenuhi sampai 6 bulan ke depan. Dan anda juga jangan mencoba untuk membujuk pihak pengelola agar bisa di beri prioritas ( atau istilahnya memaksa) untuk masuk jika kuota sudah tidak ada untuk anda, mereka akan dengan tegas menolak, karena mereka sangat mencintai lingkungan pantai yang sudah mereka perjuangkan bertahun-tahun agar tetap terjaga kelestariannya.

Kebijakan kedua adalah registrasi di Pos Pantau.

Memasuki Pos Pantau di Pantai Clungup, anda di wajibkan untuk mengisi formulir yang berisi data tentang barang yang akan anda bawa masuk ke kawasan pantai, di catat satu per satu barang yang berpotensi menjadi sampah seperti snack, mie instan, minuman kemasan dan lain-lain. Pada saat anda selesai berkunjung dan kembali melewati pos pantau, maka akan di cek lagi daftar bawaan anda, jika terjadi indikasi bahwa anda telah meninggalkan sampah di pantai, maka berlaku denda Rp.100.000/item.

Perjalanan Panjang Menuju Pantai Tiga Warna

Kami sarankan bila ingin snorkeling di Pantai Tiga Warna sebaiknya anda sudah berada di dekat kawasan ini 1 hari sebelumnya, bermalam di sana sesuai pilihan anda, menginap di homestay di kawasan Sendang Biru atau camping di Pantai Gatra. Mengapa? Karena jika anda mendadak berangkat dari Malang membutuhkanwaktu yang lama (2-3 jam) untuk sampai di Sendang Biru, belum lagi trekking dari pintu masuk pantai menuju Pantai Tiga Warna membutuhkan waktu kira-kira 2 jam, hari akan keburu sore, padahal kita ketahui bahwa snorkeling sangat tergantung pada cahaya matahari, kalau hari sudah gelap anda tidak bisa menikmati keindahan bawah laut Pantai Tiga Warna.

Bila anda camping di kawasan Pantai Gatra, perjalanan menuju Pantai Tiga Warna bisa anda mulai sekitar pukul 06.30, menyusuri bukit yang berbatas laut dan langit. Ada beberapa pantai yang akan anda lewati untuk mencapai Pantai Tiga Warna, yaitu Pantai Mini, Pantai Savana, Pantai Watu Pecah sampai akhirnya tujuan utama Pantai Tiga Warna . Persiapan fisik harus diperhatikan, medan yang dilalui lumayan menguras tenaga, jalan setapak berbatu-batu, kadang licin saat musim penghujan.

Pantai Mini, Pantai Savana dan Pantai Watu Pecah ombaknya khas ombak pantai selatan, ganas . Anda sebaiknya cukup menikmati keindahannya saja, jangan melakukan aktivitas air di sana, sangat tidak dianjurkan karena bisa saja tiba-tiba ombak datang menggulung pantai.

Aktivitas di Pantai Tiga Warna

Memasuki Pantai Tiga Warna, anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa, ombak yang tenang, pinggir pantai di batasi tebing dengan karang yang seakan terukir indah, hutan bakau yang rimbun dan hijau, air laut yang berwarna warni, pasir putih yang menghampar, sungguh memanjakan mata anda, melepaskan penat di jiwa yang mendambakan kedamaian dan keheningan.

Setelah puas menikmati keindahan alam, anda bisa hunting foto di sana, banyak sekali spot cantik yang bisa anda abadikan melalui foto ataupun video. Anda juga bisa memuaskan hobby berenang anda di sana, atau bisa snorkeling. Pengelola menyediakan alat snorkeling yang bisa anda sewa.

Anda di beri waktu 2 jam untuk snorkeling, selanjutnya harus segera beganti dengan kelompok lain. Di Pantai Tiga Warna tidak ada fasilitas kamar mandi, oleh karena itu anda harus menuju Pantai Gatra untuk membilas badan dan berganti pakaian.
Bawalah bekal air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Rute Perjalanan dari Malang ke Pantai Tiga Warna

Dari Malang terminal Gadang, naik Bus menuju Turen dilanjutkan denga Angkot atau Ojek menuju TPI Sendang Biru. Kira-kira 200 meter sebelum TPI Sendang Biru anda akan menjumpai papan petunjuk menuju Pantai Clungup, ikuti arah tanda tersebut, selang beberapa saat anda akan bertemu dengan Pos Pantau Pantai Clungup, Gatra dan Tiga Warna, silahkan lakukan registrasi disana, kemudian lanjutkan perjalanan menuju Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Mini, Pantai Savana, Pantai Watu Pecah dan akhirnya sampai di Pantai Tiga Warna.

Bila menggunakan kendaraan pribadi, anda gunakan Jalur Lingkar Selatan, menuju arah TPI Sendang Biru, kendaraan anda parkir di rumah penduduk, dan masuk ke Pantai Clungup dngan mengikuti arah yang di tunjuk oleh papan petunjuk yang ada.

Informasi Harga dan Biaya di Pantai Tiga Warna

Transportasi Malang-Sendang Biru: Rp 20.000 – Rp 50.000
Donasi: Rp 6000,-/orang
Guide Lokal: Rp. 75.000,-/10 orang
Sewa Tenda: Rp. 25.000,-/tenda + matras kapasitas 5 orang
Sewa Camp: Rp. 25.000,-/tenda
Sewa peralatan snorkeling: Rp.15.000,- ( pelampung, snorkel dan kacamata )

Tidak terlalu mahal kan, yang penting anda persiapkan fisik dan perbekalan yang cukup seperti makanan, minuman, obat-obatan ringan, alat pelindung seperti sunglasses, topi pantai, sunblock, pelembab dan yang paling penting jangan lupa kamera, buat mengabadikan keindahan Pantai Tiga Warna.

Kawah Ijen, Fenomena Blue Fire dan Blue Saphire

$
0
0
kawah ijen - wisata gunung jawa timur
Gunung Ijen, atau masyarakat lebih banyak menyebut sebagai Kawah Ijen, adalah salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif. Terletak di wilayah administrasif Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, letak geografisnya 8ᴼ03’30 LS dan 114ᴼ14’30” BT. Ketinggian Tepi Kawah 2386 m dpl dan Danau Kawah 2145 m dpl.

Saat ini Kawah Ijen sudah bukan lagi menjadi tujuan wisata wisatawan lokal, akan tetapi juga menjadi tujuan wisata wisatawan manca Negara. Konon salah satu penyebabnya adalah bahwa keindahan kawah Ijen sudah banyak di siarkan oleh stasiun televisi di Eropa, salah satunya adalah film dokumenter tentang Kawah Ijen oleh jurnalis kenamaan asal Perancis Nicholas Hulot.

Proses Pembentukan Kawah Ijen

Bentuk fisik Gunung Ijen pada masa lalu sangat besar, akan tetapi tercerai berai karena adanya letusan yang sangat dahsyat sebanyak 3 kali, yang mana letusan tersebut di perkirakan terjadi pada 3500 tahun silam, letusan tersebut meninggalkan lobang yang sangat besar yang kemudian kita kenal dengan kaldera Ijen. Ditengah Kaldera tersebut, terbentuklah danau kawah yang saat ini menjadi pusat kegiatan vulkanik Gunung Ijen. Danau kawah tersebut berukuran 160 x 1160 m2 pada bagian atas ( crater rim) dan 960 x 600m2 pada bagian bawah ( danau ).

Karakteristik Kawah Ijen

Kawah Ijen (Ijen Crater) merupakan sebuah danau asam terbesar di dunia dengan pH mendekati nilai 0 (tidak terukur) – 0,8, nilai tersebut tergantung kepada musim kemarau atau penghujan, danau ini terisi air yang telah mengalami mineralisasi vulkanik. Bentuk danaunya oval yang teratur ( 600 x 1000 m), luas permukaan danau 41 x 106 m2, volumenya di perkirakan 32 dan 36 x 106 m3. Air danau menjadi sangat asam karena hasil rekasi kimia antara air , batuan panas hasil endapan magma dan semprotan magma yg berlangsung terus menerus. Suhu air danau kawah berkisar 45ᴼ C.

Di tepi danau juga terdapat solfatara permanen yang terus menerus menghasilkan belerang murni. Belerang ini yang kemudian di tambang oleh penduduk lokal. Bagaimana cara menambangnya? Penduduk lokal menggunakan cara yang sangat sederhana untuk menangkap gas belerang itu, mereka memasang pipa dari tebing atas di mana solfatara itu berada hingga dasar tebing yang jaraknya bisa mencapai 50-150 m. Dari pipa itulah gas sulfur/belerang di alirkan kemudian tersublimasi di ujung pipa bagian bawah dan belerang padat siap di tambang.

Api Biru Blue Fire, keistimewaan lain Kawah Ijen

api biru atau blue fire di kawah ijen
Api Biru (Blue Fire) adalah api yang nampak keluar dari perut bumi di kawasan penambangan belerang di kawah Gunung Ijen. Fenomena api ini tidak nampak sepanjang waktu, dia hanya bisa dilihat pada sepertiga malam, dari pukul 02.00 sampai pukul 03.00 dini hari.

Menurut Olivier Grunewald, seperti penjelasan yang dimuat di situs io9 ( kamis 6 Pebruari 2014), cahaya biru itu ( yang tak biasa ditemukan di gunung berapi) bukan disebabkan oleh lava itu sendiri, tapi disebabkan pembakaran gas belerang yang kontak dengan udara pada suhu di atas 360 derajat Celcius .

Aktivitas Wisata di Gunung Ijen.

lereng puncak gunung ijen banyuwangi
Camping. Anda bisa berkemah di kawasan Paltuding, melihat keindahan alam pegunungan yang sejuk dan asri, berkemah di sana akan membuat anda merasakan kedekatan dengan alam, bersama malam anda bisa menikmati udara terbuka, langit bertaburan bintang dan bermandikan cahaya bulan. Cocok buat anda yang ingin sejenak meninggalkan zona nyaman tidur di kamar hangat berkasur empuk, sekali sekali cobalah anda rasakan tidur beralas matras beratap langit kawasan Gunung Ijen.

Wisata Puncak Gunung Ijen dan Kawah Asam Blue Saphire

gunung dan kawah ijen
Di puncak Gunung Ijen anda bisa menyaksikan keindahan danau kawah yang berwarna hijau tosca, dinding kawah berwarna-warni melingkari danau. Di bagian tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau kawah. Disebelah barat terdapat dam danau kawah Ijen yang merupakan hulu dari Sungai Banyupait.

Wisata Lapangan Solfatara

Lapangan Solfatara Kawah Ijen selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang sangat tinggi, walaupun bau gas yang sangat menyengat dan kadang-kadang bisa mengiritasi saluran pernafasan, akan tetapi lapangan solfatara ini tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, mereka ingin menyaksikan kegiatan penambang belerang yang gagah dan berani mempertaruhkan keselamatannya demi menghidupi keluarganya.

Komplek solfatara Gunung Ijen merupakan bagian dari dinding danau itu sendiri. Batuan di sini didominasi warna putih sampai kuning. Suhu gas solfatara mencapai 200 – 202 °C. Sampai saat ini di komplek solfatara Gunung Ijen terdapat delapan buah lobang solfatara besar. Pegawai solfatara PT Candi Ngrimbi memberi nama solfatara menjadi solfatara Kodim, Tahar, Goblog, Tugu dan Taham serta untuk satu solfatara baru diberi nama Sarinem dan yang dua belum diberi nama.

Wisata Dam Kawah Ijen

Dam kawah Ijen di bangun pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, dengan tujuan untuk mengatur level air agar tidak terjadi banjir asam. Saat ini dam sudah tidak berfungsi lagi karena air danau kawah ijen telah merembes melalui bawah dam dan mengalir liar menyusup diantara bebatuan dan mengalir jauh hingga ke laut. Walau jalan menuju dam ini sulit dan mudah longsor, tetapi keindahan Dam Kawah Ijen membuat wisatawan tetap ingin mengunjunginya.

Wisata Blue Fire/Api Biru

si api biru di kawah ijenpemandangan pagi gunung ijen
Ini merupakan tujuan utama wisatawan datang ke Kawah Ijen, walau harus membelah malam, menahan dingin mendaki gunung dengan bantuan sinar lampu senter, tapi mereka rela demi melihat salah satu fenomena alam Indonesia yang ajaib, yaitu Blue Fire ( Api Biru). Yang disebutkkan api biru itu sebenarnya bukan api, akan tetapi gas sulfur yang keluar dan bertemu dengan oksigen. Api biru akan nampak dengan jelas dan sempurna pada dinihari antara pukul 02.00-03.00 WIB, karena pada saat itu oksigen sedang bagus-bagusnya.Begitu ada cahaya matahari, maka api biru tidak akan nampak, berganti dengan warna kuning/orange.

Wisata Sunrise

Dari Kawah Ijen melihat terbitnya matahari juga menjadi tujuan wisatawan, karena letak Kawah Ijen yang berada di wilayah paling timur pulau Jawa, maka sunrise di Kawah Ijen - sering di sebut sebagai Sunrise pertama di Pulau Jawa - juga menjadi incaran para pecinta momen-momen sunrise, di mana gradasi warna langit yang menakjubkan selalu membuat kita terpesona.

Bagaimana Cara Mencapai Kawah Ijen

jeep gunung ijen
Kawah Ijen dapat di tempuh melalui Kota Banyuwangi maupun Kota Bondowoso, secara letak geografis, Kawah Ijen lebih dekat dengan Kota Banyuwangi, akan tetapi medannya sangat sulit ditempuh karena kondisi jalan yang kurang baik sehingga para pengunjung kebanyakan lebih memilih melewati jalur Bondowoso. Baiklah mari kita kupas satu-satu rute perjalanan dari 2 kota ini.

Banyuwangi-Kawah Ijen

Rutenya adalah : Banyuwangi ~> Licin ~> Paltuding ~> Ijen.
Dari Banyuwangi jika menggunakan kendaraan umum, kita menuju terminal Sasak Perot/Banjarsari, kemudian dari sini menuju Licin dengan menggunakan minibus jurusan Licin. Jaraknya sekitar 15 km, jika anda menggunakan kendaraan pribadi, maka dapat ditempuh sekitar 30 menit.

Dari Desa Licin menuju ke arah Sodong jaraknya kira-kira 8km, bisa ditempuh dengan ojek, atau truk perkebunan ataupun kendaraan pribadi. Dari Sodong, perjalanan di lanjutkan menuju Paltuding kira-kira 10 km bisa dengan ojek atau menumpang truck perkebunan. Paltuding adalah pertemuan jalur dari arah Banyuwangi dan Bondowoso. Sepanjang 6 km sebelum sampai Paltuding anda akan melewati Tanjakan Erek-erek yang melingkar-lingkar berbentuk seperti huruf S dan menanjak.

Dari Paltuding menuju Kawah Ijen. Anda tinggal trekking lewat jalan setapak dengan jalur yang sudah ada, terdapat beberapa pos yang bisa anda gunakan untuk beristirahat. Jarak Paltuding-Kawah Ijen sekitar 3 km.

Bondowoso-Kawah Ijen

Rutenya adalah :Bondowoso ~> Sempol ~> Paltuding ~> Ijen
Dari terminal Bondowoso, kita menuju Kecamatan Sempol dengan menggunakan angkot selanjutnya dari Sempol kita gunakan ojek menuju Pal Tuding. Dari Pal Tuding pendakian di mulai sepanjang 3 km menuju Kawah Ijen. Jarak tempuh melewati rute ini adalah sekitar 70 km, akan tetapi pelancong lebih memilih jalur ini di karenakan kondisi jalannya yang lebih memadai. Sepanjang jalan anda akan melewati 3 kali Pos Perkebunan. Di setiap pos anda akan di minta untuk mengisi buku tamu.

Rute Pendakian Paltuding-Kawah Ijen

pendaki dan penambang belerang di gunung ijen
Paltuding berada di kaki Gunung Ijen, merupakan pintu masuk utama menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen dan juga merupakan pos Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA). Berbagai fasilitas bisa kita dapatkan disini, seperti tempat parkir, warung menjual makanan dan perlengkapan pendakian ( masker, syal, kerpus dll), penginapan, trekking camp ( mendirikan tenda di padang rumput kawasan paltuding), kamar mandi/toilet.

Di Paltuding ini tempat anda membeli tiket masuk sebesar Rp 5000 ( hari kerja) dan Rp 7500 ( hari libur), bagi wisatawan mancanegara tiket masuk sebesar Rp. 100.000 (hari kerja) dan Rp.150.000 (hari libur).

Dari Paltuding pendakian menuju Kawah Ijen berjarak sekitar 3 km. 1,5 km pertama adalah yang paling berat, karena jalanan menanjak terus dengan kemiringan 25-35ᴼ, 1,5 km berikutnya lebih landai. Sesampainya di bibir kawah, anda akan disuguhi pemandangan indah, sebuah danau berwarna hijau tosca, berselimut kabut dan asap belerang, airnya tenang memberikan nuansa hening dan damai.

Dari sini kita juga bisa melihat aktivitas penambang belerang yang membawa hasil tambangannya menuju tempat penimbangan belerang di Pos Bunder ( terletak tepat di tengah-tengah jalur antara Paltuding dan Kawah). Disana anda juga bisa melepaskan lelah sejenak sambil menikmati kopi panas dan snack atau mie instant.

Dari bibir kawah bila anda ingin mendekati danau, anda harus turun melintasi jalan setapak melewati jalur yang biasa di gunakan oleh para penambang belerang, jangan lupa menyiapkan masker dari kain yang dibasahi, untuk mengurangi bau asap belerang yang kadang sangat menusuk, terutama bila arah angin menghampiri anda.

Tips mendaki Kawah Ijen.

Persiapan fisik harus benar-benar di perhatikan, medan yang dilalui cukup berat, jangan lupa baju tebal yang menghangatkan beserta syal, kerpus, kaos tangan, sepatu gunung yang nyaman. Obat-obatan ringan juga perlu di persiapkan, air putih jangan lupa.

Taman Nasional Baluran, Secuil Afrika di Pulau Jawa

$
0
0
savana bekol litte africa
Bagi anda yang ingin melihat berbagai macam tipe hutan dalam satu kawasan, datanglah ke Taman Nasional Baluran. Beberapa tipe hutan yang mewakili ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa ada di sini , diantaranya ada Hutan Savana, Hutan Mangrove, Hutan Musim, Hutan Pantai, Hutan Pegunungan Bawah, Hutan Rawa dan Hutan Yang Selalu Hijau (Evergreen).

Terdapat 444 jenis tumbuhan yang ada di Baluran, beberapa jenis adalah tumbuhan yang sudah langka, khas dan menarik, 26 jenis hewan mamalia juga menghuni Baluran, Banteng adalah hewan yang dipilih untuk menjadi Maskot Baluran. Sedangkan kekayaan unggas Baluran juga tidak kalah menarik, sekitar 155 jenis burung, diantaranya sudah langka seperti burung layang-layang api, merak , ayam hutan merah terdapat di sini.

Luas Taman Nasional Baluran adalah 25.000 hektar, di kelola oleh Departemen Kehutanan terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55'17.76"S dan 114°23'15.27"E.

Taman Nasional Baluran dibagi menjadi beberapa pos pengamatan

savana bekol dilihat dari pos menara pengamatan
Di Batangan yang merupakan tempat terdekat dengan pintu masuk Taman Nasional Baluran terdapat peninggalan sejarah berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin (antara bulan Oktober/November) dan bumi perkemahan. Pos pengamatan Batangan merupakan pusat informasi bagi pengunjung.

Bekol dan Semiang merupakan tempat yang tepat untuk pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, dan burung. Tersedia fasilitas wisma peneliti, wisma tamu, dan menara pandang.

Bama, Balanan, dan Bilik, Merupakan lokasi wisata bahari, menyelam / snorkeling, dan atraksi perkelahian antar rusa jantan ( pada bulan Juli / Agustus ) dan atraksi kawanan kera abu-abu yang memancing kepiting / rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.

Manting, dan Air Kacip, Di sini terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, dan merupakan habitat macan tutul.

Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo, Tersedia sampan untuk mengarungi laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan lokasi pengamatan burung migran.

Curah Tangis, Di sini terdapat fasilitas untuk kegiatan panjat tebing dengan tinggi 10-30 meter, dan kemiringan sampai 85%.

Aktivitas Wisata di Taman Nasional Baluran

gunung baluran
Hiking,Didampingi ranger dari petugas Taman Nasional Baluran, pengunjung bisa mendaki Gunung Baluran dengan ketinggian 1247 mdpl. Selain itu pengunjung juga bisa menyusuri kaldera dengan panjang sekitar 600 meter menuju sumber air Kacip yang selalu mengalir sepanjang tahun.

Trekking, Anda bisa menjelajah menyusuri hutan melewati berbagai tipe vegetasi sambil mengamati keragaman jenis flora dan fauna di Taman Nasional Baluran. Terdapat dua jalur tracking yang berada di Savana Bekol dan Pantai Bama. Tak jauh dari Pantai Bama juga terdapat jalur tracking di hutan mangrove. Anda bisa menyusuri hutan mangrove dari atas jembatan kayu yang memanjang hingga ke tepi pantai.

Birdwatching,Taman Nasional Baluran memiliki tingkat keragaman burung yang sangat tinggi, yaitu sekitar 180 jenis burung. Hal ini menjadikan Taman Nasional Baluran sebagai salah satu tempat terbaik bagi para pengamat burung.

Fotografi Alam Bebas, Kondisi hutan Baluran yang masih alami, luasnya padang savana, dan kehidupan liar dengan perilaku bermacam satwa di dalamnya menjadikan Baluran sebagai tempat yang cocok bagi para penggemar fotografi, terutama fotografi landscape, satwa, dan petualangan.

monyet jawa di taman nasional baluran
Pengamatan Satwa, Terdapat dua Menara Pandang di bagian utara dan timur Savana Bekol. Dari menara ini pengunjung bisa menyaksikan panorama Bekol dan Bama. Tempat ini juga dilengkapi teropong pandang untuk mengamati berbagai satwa di sekitar Bekol. Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas pengamatan satwa adalah pagi dan sore hari. Pada waktu-waktu tersebut bermacam satwa seperti rusa, kerbau jawa, monyet, merak, dan berbagai jenis burung berkumpul di beberapa titik mata air yang terdapat di tengah-tengah padang rumput.

Snorkeling dan Canoeing, Pantai Bama yang terletak di sisi timur Baluran memiliki beberapa spot snorkeling dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Terumbu karang di area ini masih alami dan belum banyak yang rusak. Snorkeling di Pantai Bama harus memperhatikan kondisi cuaca, ombak, dan arus laut. Anda juga bisa menyewa peralatan snorkeling di Pantai Bama. Tersedia juga persewaan Canoe yang bisa anda gunakan untuk mengarungi laut yang tenang.

Safari Malam, Kalau cuaca sedang bagus, anda bisa mencoba untuk safari di malam hari, merasakan sensasi tersendiri menjelajah Bekol di malam hari, bila anda beruntung bisa menyaksikan sorot mata tajam mamalia di malam hari sambil menikmati langit yang bertabur bintang dan bermandikan cahaya bulan.

Akses menuju Taman Nasional Baluran

Untuk mencapai Baluran ternyata cukup mudah, karena letaknya masih di pesisir pantai utara pulau Jawa, sehingga jika Anda ingin menuju ke sana cukup ikuti jalur ke Banyuwangi atau Denpasar, Anda pasti melalui pintu masuknya (S7.92150 E114.38762).

Tips Wisata ke Taman Nasional Baluran

kerba-kerbau liar
Untuk kenyamanan dan kelengkapan dokumentasi perjalanan anda, maka pastikan anda membawa kamera lensa panjang dan kamera underwater, topi dan sunblock untuk melindungi dari terik matahari pantai dan padang savanna, lotion anti nyamuk, flash light atau head lamp,dan sunglasses.

Informasi yang tak kalah penting

Saat kunjungan paling bagus agar bisa menyaksikan padang savanna yang mongering bak di Afrika adalah di bulan Agustus-September, di akhir musim kemarau.

Harga tiket masuk Rp.20.000,-
Kendaraan Roda Dua : Rp. 3.000,-
Kendaraan Roda Empat : 6.000,-
Penginapan di Bekol : Rp. 35.000 – Rp. 50.000/ orang
Penginapan di Pantai Bama : Rp. 75.000/orang
Bungalow di Pantai Bama : Rp. 300.000,-
Extra Bed : Rp. 25.000,-

Kawah Aktif Gunung Bromo

$
0
0
menuju kawah Bromo
Wisata ke kawah Bromo makin lama makin popular menjadi tujuan wisata menghabiskan masa liburan, baik oleh wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara, terbukti dengan pembangunan sarana dan prasarana menuju kawah Bromo terus mengalami kemajuan dan peningkatan.

Demikian juga masyarakat di disekitar kawasan Bromo, mereka juga merasakan imbas positif dari makin terkenalnya Kawah Bromo, kini sebagian dari mereka memiliki second job sebagai penyewa kuda, membuka homestay, menjual souvernir dan makanan, serta menjadi penyedia persewaan mobil dan motor.

Keunikan Kawah Bromo

kawah aktif gunung bromo
Kawah Bromo mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh kawah gunung yang lain, terletak di tengah kawah Tengger dengan hamparan lautan pasir yang mengelilingi. Kawah Bromo mempunyai garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat), sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Bila anda ingin melihat lebih dekat kawah Bromo dapat naik ke puncak Bromo, telah tersedia tangga dari beton. Dari puncak tampak kawah Bromo yang menganga lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya yang menandakan gunung ini masih aktif.

Coba anda menoleh ke arah belakang akan nampak keindahan panorama hamparan laut pasir yang luas berbatas dinding tebing yang sangat indah. Sementara itu dari puncak Bromo, anda seakan bisa menyentuh Gunung Batok yang berdiri kokoh di sebelah kanan anda.

Bila anda mengunjungi Kawah Bromo saat perayaan Kasada, suasana religius akan menyelimuti seluruh hamparan kawah, pemuka agama dan seluruh masyarakat suku Tengger dari 4 kabupaten berkumpul untuk berdoa bersama dan melemparkan sesaji berupa hasil bumi ke dalam perut kawah Bromo, sungguh mempesona dan memperkaya khasanah batin.

Menuju Kawah Bromo

Bila anda berangkat dari Kota Malang, rutenya Malang ~> Tumpang ~> Gubug Klakah ~> Ngadas ~> Jemplang ~> Kawah Bromo, bisa menggunakan kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua. Bila anda mengendarai roda dua bisa parkir di dekat Kawah Bromo. Bila menggunakan roda empat sebaiknya parkir di Gubug Klakah dan berganti dengan Jeep Bromo menuju tempat parkir terdekat dengan Kawah Bromo.

Bila menggunakan angkutan umum, dari Malang naik angkot jurusan Tumpang, berhenti di Pasar Tumpang, dari Pasar Tumpang bisa di lanjutkan naik ojek ke Gubug Klakah, dari Gubug Klakah menyewa jeep untuk menuju Kawah Bromo.

Bila anda berangkat dari Probolinggo, rutenya Probolinggo ~> Tongas ~> Sukapura ~> Cemoro Lawang ~> Kawah Bromo, Bisa di tempuh dengan kendaraan roda empat sampai di Cemoro Lawang, selanjutnya di lanjutkan dengan Jeep atau motor ojek ke parkiran dekat kawah Bromo. Bila anda menggunakan angkutan umum, maka dari Probolinggo bisa naik Colt / Taxi/ Ojek sampai , Cemoro Lawang selanjutnya dari Cemoro Lawang bisa sewa jeep atau ojek ke kawah Bromo.

Bila Berangkat dari Pasuruan, rutenya :Pasuruan ~> Warungdowo ~> Tosari ~> Wonokitri ~> Dingklik ~> Laut Pasir ~> Kawah Bromo, Bila anda menggunakan kendaraan pribadi roda empat, bisa berganti jeep di wilayah Tosari sampai di tempat parkir jeep di dekat kawah Bromo, sedangkan bila anda menggunakan roda dua , anda bisa langsung parkir di dekat kawah. Sedangkan untuk pengguna kendaraan umum, bisa menggunakan taxi/ojek s/angkot sampai Tosari, berikutnya di sambung dengan jeep hingga ke kawah.

Tips menuju Kawah Bromo

Fisik harus fit, karena anda harus mendaki sampai puncak Gunung Bromo, persiapkan pakaian hangat seperti jaket, kerpus, syal, kaos tangan, kos kaki dan sepatu gunung yang nyaman. Untuk menghindari mata dan hidung dari serbuan pasir yang terbawa angin maka anda sebaiknya membawa kacamata dan masker. Air minum jadikan bekal utama anda, untuk snack dan minuman panas bisa anda dapatkan di warung-warung kecil dekat parkiran sekitar kawah.

Pantai Bama, Pesona Sunrise di Baluran

$
0
0
sunrise cantik di pantai Bama
Bagi anda yang merindukan menikmati pantai dengan suasana yang damai, ombak yang tenang dengan pasir pantai berwarna putih di lengkapi dengan tumbuhan bakau di sekitarnya serta tersedia fasilitas akomodasi di bibir pantai , Pantai Bama adalah pilihan yang tepat.

Letaknya berada di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Banyuputih Situbondo dan Wongsorejo Banyuwangi, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Pantai Bama merupakan salah satu pantai kebanggan Propinsi Jawa Timur, keseimbangan ekosistem di jaga dengan baik oleh pihak pengelola. Kawasan hutan bakau juga nampak rimbun dan mempesona, ini di karenakan perawatan hutan bakau yang di lakukan secara kontinue.

Keindahan kawasan hutan bakau yang mempesona ini telah menjadi daya tarik Pantai Bama. Berbagai fasilitas untuk menikmati hutan ini juga tersedia, jembatan kayu di bangun di sepanjang kawasan hutan bakau menuju bibir pantai yang menjorok ke dalam, di mana anda bisa melihat bentangan laut Selat Bali yang luas dan menakjubkan, jalur jembatan ini d kenal dengan nama mangrove trail.

Aktivitas Wisata di Pantai Bama

pantai bama baluran
Berenang, Ombak yang tenang di pantai Bama memberi anda kesempatan untuk berenang di sana,sambil menikmati indahnya pasir putih yang membatasi pantai, di hiasi dengan bebatuan yang berjajar-jajar di tepi pantai, sungguh menakjubkan.

Snorkeling, Terumbu karang di bawah laut Pantai Bama terkenal keindahannya, air lautnya jernih, sehingga anda
bisa dengan mudah menikmati kecantikan alam bawah lautnya, termasuk ikan hias yang melengkapi keindahannya. Tersedia persewaan alat snorkel di sana.

Diving, di Pantai Bama memang masih belum sepopular diving di Bali, akan tetapi sebenarnya di Pantai Bama terdapat spot diving yang menarik di sepanjang 49 km garis pantai. Ng di sana. Belum tersedia persewaan alat diving di sana, maka sebaiknya anda menyiapkan sendiri.

Canoeing, Bagi anda yang ingin mengelilingi Pantai Bama, tersedia fasilitas persewaan canoe, dengan harga sewa Rp.25.000,-/jam anda bisa menyusuri garis pantai dan masuk ke dalam hutan bakau, bahkan bisa menjelajah pantai-pantai tersembunyi di sekitar kawasan pantai Bama.

Mangrove Trail, Terletak di sebelah selatan pantai Bama, Mangrove Trail adalah jalan diatas permukaan seperti jembatan/dermaga yang dibuat untuk melintasi hutan mangrove (bakau) . Dengan dermaga itu kita bisa mengamati berbagai jenis tanaman bakau dan burung-burung pantai yang melintas di atas hutan bakau.

Sampai diujung mangrove trail anda akan menjumpai Gazebo yang merupakan gardu pandang yang cocok untuk bersantai sambil menikmati pemandangan laut selat Bali.

Camping, Walau tersedia cottage yang bisa di sewa untuk menginap di Pantai Bama, tidak ada salahnya anda mencoba mendirikan tenda di camping ground kawasan Pantai Bama, sangat cocok untuk anda yang ingin menikmati sunrise di Pantai Bama.

Sunrise Bama, Karena Pantai Bama yang menghadap ke arah Timur Laut, maka sangat tepat untuk melihat sunrise. Bila cuaca cerah, anda bisa menyaksikan indahnya matahari yang perlahan-lahan terbit seolah olah muncul dari dalam laut, pemandangan yang sungguh menakjubkan.

Fotografi, Banyak spot cantik di Pantai Bama yang bisa anda eksplorasi, mulai dari hutan bakau, pasir putih, samudra luas yang berbatas langit, sekawanan monyet yang lucu, burung-burung yang melintasi hutan bakau, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Cara menuju Pantai Bama

Dari Banyuwangi menuju Pantai Bama bisa menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Untuk angkutan umum bisa menaiki bis yang menuju Situbondo dari terminal bis Ketapang dan turun di depan atau gapura masuk Taman Nasional Baluran, dari gerbang masuk Baluran anda bisa menggunakan jasa ojek untuk sampai ke savanna bekol dan pantai Bama.

Jika menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraan, dari Kota Banyuwangi kearah Pelabuhan Ketapang, lalu dari ketapang mengambil arah Kabupaten Situbondo dan sampai anda menemukan gapura masuk ke Taman Nasional Baluran. Masuk ke Taman Nasional Baluran dan ikuti petunjuk jalan yang ada untuk sampai ke Savana Bekol dan Pantai Bama. Dalam perjalanan di dalam TN Baluran cobalah liat kanan kiri jika beruntung kita bisa melihat satwa-satwa liar seperti elang, rusa, merak, kerbau liar dan lainnya.

Fasilitas Yang Tersedia di Pantai Bama

Pantai Bama mempunyai beberapa fasilitas yang memudahkan anda menikmati liburan di sana, antara lain : penginapan, kantin, mushola, Tempat parkir yang luas dan toilet.

Informasi Harga dan Tarif Wisata di Taman Nasional Baluran dan Pantai Bama :

Wisatawan Mancanegara : Rp 150.000,00/orang (weekday), Rp.225.000,- (weekend)
Wisatawan Nusantara : Rp 5000,00/orang (weekday), Rp.7.500,- (weekend)
Kendaraan roda 4 : Rp 10.000,00/kendaraan (weekday), Rp.15.000,- (weekend)
Kendaraan roda 2 : Rp 5.000,00/kendaraan (weekday), Rp.7.500,- (weekend)
Ojek : Rp 30.000,00/sekali antar
Mobil : Rp 100.000,00/sekali antar
Pemandu : Rp 100.000,00 (satu trip sekitar 3 jam)
Pemandu Safari Malam : Rp 100.000,00/trip
Pemandu snorkling/diving : Rp 100.000,00/trip

Kegiatan Wisata :

Snorkling Mancanegara : Rp 40.000,00/ jam
Snorkling Nusantara : Rp 30.000,00/ jam
Canoing Mancanegara : Rp 35.000,00/ jam
Canoing Nusantara : Rp 25.000,00/ jam

Penginapan

Penginapan / Wisma ( tanpa Shower, tanpa AC) :
Wisma Rusa (Bekol) : Rp 50.000,00/orang/hari, jumlah kamar 7, daya tampung 12 orang
Wisma Merak (Bekol) : Rp 50.000,00/orang/hari, jumlah kamar 3, daya tampung 3
Wisma Banteng (Bekol) : Rp 350.000,00/hari (Bungalow),jumlah kamar 2, daya tampung 4 orang
Wisma Kapidada (Bama) : Rp 125.000,00/orang/hari, jumlah kamar 4, daya tampung 8 orang
Wisma Pilang (Bama) : Rp 500.000,00/hari (Bungalow) jumlah kamar 1, daya tampung 6
Extra Bed Rp.25.000,-

Listrik hanya tersedia dari jam 17.00 – 23.00, namun ada lampu solar cell di ruang tamu wisma sehingga tetap ada penerangan. Anda dapat men-charge handphone atau kamera di kantor/pos jaga atau di kafetaria. Jika anda ingin listrik menyala sepanjang malam, dikenakan tarif tambahan sebesar 150.000,00/malam. Makanan dan minuman tersedia di kafetaria Bama. Di Bama tidak ada sinyal telepon seluler, sinyal hanya sampai tower tengah (1,5 km dari Bekol ke Bama).

Air Terjun Coban Pelangi

$
0
0
air terjun coban pelangi
Terletak di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo Malang, Jawa Timur. Coban Pelangi menjadi tujuan wisata alternative bagi pengunjung kawasan Gunung Bromo. Terletak pada ketinggian 1299,5 m dpl Air Terjun Coban Pelangi termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,oleh karena itu pengelolaannya di bawah Perum Perhutani KPH Malang. Dinamakan Coban Pelangi, karena air terjun ini sering menampakkan pelangi terutama pada pukul 10.00 -14.00 Wib saat cuaca cerah.

Ketinggiannya mencapai 110 meter. Karena letaknya yang berada di lereng pegunungan, maka suhu di kawasan air terjun Pelangi cukup dingin, yaitu 19-23 derajat celcius.

Air Terjun Coban Pelangi mempunyai daya tarik tersendiri, terbukti saat beberapa waktu lalu kawasan gunung Bromo ditutup untuk wisata, pengunjung Air Terjun Coban Pelangi tetap ramai, dengan membayar tiket sebesar Rp.8000,- untuk wisatawan domestic dan Rp. 15.000,- untuk wisatawan mancanegara mereka dapat menikmati keindahan Coban Pelangi dan bila beruntung cuaca mendukung juga bisa bertemu dengan pelangi.

Keadaan ini tentu memberi anugerah tersendiri bagi penduduk sekitar, mereka mengais rejeki di kawasan air terjun Coban Pelangi dengan menjual makanan dan minuman, menyewakan jeep , ojek maupun menjadi tour guide.

Potensi Lain Poncokusumo Selain Air Terjun

Wilayah Poncokusumo sebagai tempat terletaknya Coban Pelangi, juga mempunyai potensi lain. Tanahnya yang subur membuat daerah ini menjadi lahan perkebunan beberapa komoditi yang juga menjadi sumber mata pencaharian andalan masyarakat, diantaranya adalah :

Apel , merupakan produk unggulan jenisnya antara lain Apel Manalagi, Apel Ana dan Apel Roombeauty. Selain buah apel juga ada produk lain yang berasal dari apel yaitu (Sari apel Royal dan Kripik apel).

Belimbing, hasil buah belimbing dari daerah Poncokusumo terkenal bentuknya besar dan rasanya manis. Pemasarannya sudah sampai ke luar pulau Jawa.

Kelengkeng, Poncokusumo terkenal dengan Kelengkeng Mutiara karena bentuknya menyerupai mutiara, ukurannya besar dan rasanya segar.

Sayur Mayur, Kecamatan ini sangat kaya akan hasil bumi , antara lain tomat, kubis, cabe, wortel. Setiap sore selalu ada pengiriman hasil bumi ini ke pasar-pasar induk yang ada di wilayah Malang dan sekitarnya.

Bagaimana Cara Menuju Coban Pelangi

Rutenya adalah sebagai berikut : Malang -> Tumpang -> Gubug Klakah -> Coban Pelangi. Bisa anda tempuh dengan kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum. Jaraknya hanya berkisar 32 km dari Kota Malang menuju kea rah Timur.

Setelah melewati Desa Gubug Klakah, jalanan akan menanjak dan berkelok. Coban Pelangi berada Sebelum pertigaan Jemplang ( pertigaan tempat percabangan menuju Gunung Semeru dan Gunung Bromo).

Dari pintu masuk Coban Pelangi, perjalanan di lanjutkan dengan jalan kaki melalui jalan setapak yang sudah di tata berundak, jalurnya menurun agak tajam, setelah itu melewati jambatan cinta dan beberapa meter kemudian sudah terdengar gemuruhnya air terjun, pertanda Coban Pelangi sudah dekat. Jarak yang harus anda tempuh dari pintu masuk sampai ke air terjun, kira-kira 1,5 km.

Tips Aman Mengunjungi Air Terjun Coban Pelangi

Persiapan fisik harus di perhatikan, terutama buat anda yang berasal dari daerah panas, perhatikan perbekalan pakaian hangat untuk membantu tubuh mengatasi cekaman dingin. Jalanan yang menanjak dan menurun agak curam tentu akan menguras energy, karena itu pastikan kondisi tubuh sedang fit.

Usahakan mengunjungi Air Terjun Coban Pelangi sebelum tengah hari dan cuaca bagus agar bisa bertemu dengan pelangi. Jangan berada di lokasi saat pukul 16.00 wib atau lebih, apalagi jika musim hujan, karena di khawatirkan akan terjadi banjir bandang dari hulu .
Viewing all 78 articles
Browse latest View live